Monday, November 10, 2014

GOWIND : GO WITH THE WIND..!

Akhirnya pupus sudah ambisi Malaysia untuk coba unjuk gigi di pentas dunia dengan mengukir sebuah mahakarya Eropa dalam bentuk kapal perang jenis Littoral Combat Ship Gowind Class, yang dirancang oleh sebuah peusahaan industri strategis Perancis, DCNS..!
Ditengah tekanan dari dalam negeri sendiri, akhirnya tim dari Perancis menyimpulkan penilaiannya terhadap kapasitas perusahaan lokal Malaysia, Boustead Naval System, bahwa perusahaan tersebut dinilai belum dan tidak akan mampu mengerjakan project sesuai standard yang telah ditetapkan..!
Demi menjaga reputasi dan kualitas produk, akhirnya kemarin panglima Royal Malaysian Navy bertolak ke Perancis untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan baru. Dalam kesepakatan itu hanya dimungkinkah bahwa Malaysia akan mengerjakan tahap finishing, yang artinya, kapal akan dikerjakan seluruhnya di Perancis, untuk kemudian di thowing ke Malaysia untuk dilengkapi..!
Sempat mencuat ide untuk menerapkan skema dan konsep sebagaimana diterapkan oleh Indonesia dengan Belanda dan Korea, namun lagi-lagi Malaysia tidak siap dengan SDM yang mampu memenuhi standard DCNS..! Sangat memprihatinkan..!


SECRET EXCHANGE : Nonblok atau Nomplok..?

Masih ingat dengan kunjungan fenomenal Panglima TNI Jenderal Moeldoko ke China beberapa waktu lalu..?
Tahukah anda jika sejak saat itu semua negara di dunia mulai mengatur irama langkah mereka dalam menghadapi kiprah Indonesia. Waktu itu Moeldoko diajak bersafari ke lorong-lorong dapur partahanan China. Bisa dibilang saat itu China rela menjajakan auratnya di hadapan salah satu pemimpin terkemuka Indonesia. Sesuatu yang tak biasa dan hingga saat ini para tetangga dan kompetitor Indonesia masih terus mencari motiv yang ada disebaliknya.
Kemarin, tirai selubung itu sedikit terkuak di Kazakhstan. Manuver Indonesia ternyata telah menimbulkan kecemasan tersendiri yang tidak mungkin sirna hanya dengan mengedepankan kebencian. Indonesia harus menjadi aktor perdamaian dunia..! Karena nyatanya, panggung atau peran yang ada sangat cocok atau bahkan lebih cocok jika diperankan oleh Indonesia. Tidak heran jika Germany dan USA tampak melunak dan sedikit menjinak.
Adalah China yang sesungguhnya masih dilematis dan masih mencari-cari bentuk koalisi yang saling menguntungkan dengan negara lain. Ketika disibukkan dengan masalah Laut China Selatan/LCS, sesungguhnya pada saat yang sama, China akan dan sedang menghadapi tekanan yang jauh lebih kuat dan riil dari Jepang dan USA..!
Meskipun kita melihat postur pertahananan China yang kian tumbuh dan kuat, nyatanya China sendiri sangat mengenali kelemahan diri yang dimilikinya. Dan untungnya mereka juga sangat mengetahui pihak mana yang mampu menambal kelemahan itu. Maka sejak tahun 2012, China mulai agresif mendekati Indonesia untuk menjalin kerjasama secara lebih intensif. Dalam diam, dua negara mulai melakukan pertukaran data rahasia dan jaminan perlindungan pertahanan..!
Hal inilah yang kemudian menyebabkan sebagian negara mulai merapat ke USA, dan sebagian lagi justru merapat dengan Indonesia, China dan Russia..!
Ketika terjadi petaka pesawat MH370, serentak hampir semua bangsa Barat menunjuk Indonesia dan China sebagai pihak yang menyembunyikan data satelit. Sebuah tuduhan keji..?
Ternyata tidak..! Indonesia dan China rupanya telah menyepakati perjanjian pertukaran data satelit. Semua data satelit maritim China, bisa secara bebas diakses dari radar yang secara khusus dirancang oleh para ahli radar Indonesia. Bisa jadi inilah biang kecemburuan yang sesungguhnya. Hadirnya pesawat-pesawat gelap sipil asing yang bisa dengan mudah terendus oleh radar Indonesia, adalah jawaban nyata yang jauh lebih bermakna dari jutaan kata-kata. Sebagaimana diungkapkan oleh seorang wartawan Reuters, kesiagaan Air Guard Indonesia sudah melebihi kemampuan beberapa negara kuat lainnya, dan yang paling mengejutkan adalah saat dia mengungkapkan hasil wawancaranya dengan seorang perwira pengajar di Indonesia Defence University, bahwa siapa pun boleh mencoba ketahanan udara kami saat ini. Kami telah menyiapkan jet pemburu di beberapa titik, bahkan jika perlu, sebuah rudal maut akan meluncur dari belahan dunia lain..! (?)


GERMANY INSIDE : Pendekatan VS Pengkucilan

Hadir sebagai wakil dari sebuah perusahaan, akhirnya saya bisa datang ke Kazakhstan untuk menyaksikan pertemuan antara delegasi negara-negara yang pernah, sedang dan atau mungkin terancam embargo oleh suatu negara atau kelompok negara.
Sayang dalam pertemuan kemarin, saya tidak bertemu dengan delegasi dari Indonesia. Bukankah kita juga pernah merasakan pahit dan perihnya sebuah embargo..?
Namun demikian, saya tetap bangga karena meskipun kita tidak mengirimkan delegasi ke pertemuan itu, namun nyatanya mereka tetap menyebut dan memuji kemajuan besar yang telah dicapai Indonesia. Indonesia kerap disebut bersamaan dengan nama China, Russia, Iran, Germany dan USA.
Kali ini, saya ingin menitikberatkan pada hubungan antara Iran dengan Germany dan USA. Sangat menarik..! Di era perang Iran-Iraq, USA adalah sahabat yang telah memayungi Iran dari gempuran serdadu Iraq yang dibackingi oleh kekuatan Uni Soviet..! Namun akhirnya, kini kedua negara malah semakin renggang. Perbedaan cara pandang kedua negara terhadap pentingnya pengelolaan energi nuklir, telah berujung pada semakin meruncingnya persengketaan. Entah sudah berapa lama Amerika dan sekutunya di Eropa menjatuhkan hukuman berupa sanksi ekonomi terhadap Iran, namun nyatanya, ekonomi Iran justru tetap kokoh dan mampu survive di tengah himpitan sanksi..! Dimanakah sesungguhnya kekuatan Iran berada..?
Kemarin, segalanya telah terbuka secara benderang..! Kekuatan Iran terletak pada perbedaan cara pandang USA dengan Germany. Hal yang hampir sama juga terjadi pada kemajuan negeri China, konon semua berawal dari perbedaan cara pandang kedua raksasa ekonomi dan teknologi dunia tersebut.
Dalam menghadapi China, cara yang digunakan Germany sangat berbeda dengan cara USA menghadapi Russia pasca runtuhnya Uni Soviet..! Germany lebih menawarkan teknologi dan SDM, sedangkan USA lebih menawarkan uang dalam bentuk pinjaman alias hutang..! Hasilnya juga sangat jomplang..! Sekarang, hampir semua bank di China dan Hongkong, telah berkembang pesat dan mengadopsi sistem sebagaimana perbankan Germany. Teknologi Germany telah memasuki hampir semua ranah kehidupan di China. Mulai dari jalan raya, drainase, reboisasi, penataan lingkungan perkotaan, infrastruktur transportasi, telekomunikasi, arsitektur, dan lain-lain. Namun kiprah USA di Russia telah gagal total, bahkan kini USA telah menjatuhkan sanksi pada negeri beruang tersebut..!
Setelah ditinggalkan USA, Iran telah menjadi negara Timur Tengah yang nanggung. Maklum, Iran bukanlah negara kerajaan dan juga bukan negara yang dipimpin oleh seorang diktator, sehingga negeri ini tidak memiliki simbol-simbol kebesaran sebagaimana dimiliki oleh bangsa Arab lainnya. Namun demikian, dari dulu bersama Mesir, Iran telah menjelma menjadi pusat pendidikan dan perkembangan teknologi di jazirah Arab. Tidak heran jika kemudian sengketa nuklirpun menyeruak dari negeri kaya minyak ini.
Hengkangnya USA dan runtuhnya Uni Soviet, adalah tonggak penting berkembangnya Iptek di negeri Iran. Puluhan bahkan ratusan ilmuwan eks Soviet akhirnya berdatangan ke Iran, mulai dari Russia, Ukraina, Belarusia atau juga dari East Germany, yang sekarang sudah menyatu dengan dengan West Germany. Dari sinilah teknologi nuklir itu tumbuh. Semuanya bermula dari pemikiran untuk mengantisipasi musnahnya migas sebagai sumber energi, yang berkembang pada semakin berkembangnya arogansi Israel. Hal inilah yang mengundang kecemasan USA, sehingga dia menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Iran.
Sikap USA kembali tidak sehaluan dengan pemikiran Germany. Jika USA cenderung untuk mengucilkan sambil mengintainya, maka Germany lebih memilih pendekatan melalui jalur persahabatan dan saling pengertian. Hasilnya, sudah pasti sangat jomplang..!
USA tidak mendapatkan hasil apa-apa dari setiap kemajuan yang dimiliki oleh Iran. Sedangkan Germany, mampu menikmati pertumbuhan kerjasama ekonomi dengan Iran yang amat tinggi, yakni rata-rata mencapai 33% per tahun..!
Germany tidak mensupply dana kepada Iran, karena hal itu bertentangan dengan komitmen embargo Eropa dan USA. Namun demikian, Germany telah menempatkan ratusan ilmuwannya di Iran. Berkat Germany, kini Iran telah menjadi salah satu negara penyupply kebutuhan medis terbesar di dunia. Teknologi reaktor nuklir Germany yang sekarang sudah ditutup, ternyata telah berpindah ke negeri Iran. Bahkan konon, semua sistem reaktor nuklir dan petrokimia milik Iran, telah mengadopsi standar keamanan dan keselamatan yang dimiliki dan diterapkan Germany..!
Hal yang paling mengejutkan, konon setiap hari ada ratusan trailer Turki yang transit di wilayah perbatasan untuk sekedar 'mengisi' BBM..! Pertanyaannya, apakah benar hal itu sekedar sebuah bentuk perdagangan biasa, atau justru sebuah bentuk penyelundupan luar biasa..?
Anyhow, tak satupun negara Eropa yang berani mengungkit sikap Germany di Irak, manakala semua tahu bahwa Germany begitu gigih berjuang untuk menyelamatkan Eropa dari krisis. Bahkan ketika USA mendesak Perancis untuk membatalkan pengiriman kapal perang pesanan Russia, lagi-lagi Germany telah pasang badan untuk Eropa..!

MENYUSUP KE BAWAH GARIS KEMISKINAN

Sangat melelahkan, mengemban tugas dari kantor pusat untuk mengusut benang merah permasalahan yang terjadi di hotel kami. Ini bukan sekedar menyangkut seorang individu, melainkan mungkin oknum dari beberapa negara. Taruhannya adalah nyawa..!
Jam di tangan telah menunjukkan jam 02.00 dinihari waktu Malaysia, ketika kami mulai memasuki pesawat Herculles milik TUDM. Tujuan kami adalah sebuah tempat di salah satu perbatasan Vietnam dengan Thailand. Di situ ada sebuah tapak peninggalan sejarah yang pernah kami rencanakan untuk membangun sebuah resort mewah. Gagal, karena masih dalam sengketa warga. Akhirnya kami membangun resort mewah dan pusat Casino pertama di Myanmar. Kami menggandeng perusahaan raksasa dari Philippine. Semuanya berjalan mulus, tanpa sebuah hambatan berarti.
Satu hal yang tidak kami sadari, ternyata langkah bisnis yang kami ambil telah meninggalkan dendam di antara beberapa kelompok. Ada kekecewaan amat besar di benak mereka yang merasa gagal menarik kami untuk melakukan bisnis di Vietnam. Usaha pengacauan stabilitaspun dilaksanakan. Casino kami yang berada di Myanmar seringkali mendapatkan teror dari pihak yang kurang bertanggungjawab. Begitupun sebaliknya, resort kami di Vietnam, Philippine dan Malaysia, juga tidak pernah lepas dari aksi balasan. Beberapa tamu kami telah menjadi korban, jika tidak meninggal, ya hilang. Berawal dari modus inilah, akhirnya kami sepakat untuk melacak rantai peristiwanya.
Sebagai orang yang bertanggungjawab atas area bisnis kawasan tersebut, kantor pusat kami menunjuk saya untuk menjadi wakil perusahaan, karena dianggap mumpuni dan menguasai medan, serta tahu alur cerita dari bisnis-bisnis tersebut. Maka bergabunglah saya dengan ke dua puluh orang yang tidak saya kenali, pilihan konsultan kami dari Jerman.
Hari pertama, kami memulai dari Vietnam, setelah gagal, kami beralih ke Myanmar. Semua hal yang kami curigai mulai menemukan sedikit hasil. Setiap data yang kami dapatkan akan diolah bersama data yang diterima dari Philippine dan Malaysia. Sangat menarik, data yang kami peroleh, membawa kami untuk terus mengalir ke Selatan. Masuk wilayah Thailand, sampai akhirnya kemudian memasuki wilayah Malaysia bagian Utara. Sebuah perjalanan wisata yang saya cita-citakan kelak untuk diterapkan di Indonesia. Bukan kawasan mapan yang saya lintasi, melainkan kawasan kumuh dan rawan, yang dihiasi oleh pernak-pernik khas yang menyelimutinya, seperti kemiskinan, kriminalitas, prostitusi, buruh kanak-kanak dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat..!
Ada dua catatan penting yang saya bawa pulang ke rumah. Pertama adalah tentang kemiskinan. Ternyata kemiskinan bukan monopoli Indonesia, yang seringkali dituduhkan oleh Malaysia terhadap kita. Dibalik kesombongan Malaysia yang selalu merasa menjadi negara yang makmur, ternyata masih menyimpan angka kemiskinan yang relatif tinggi. Ketertinggalan masih dirasakan di banyak tempat di Wilayah Utara dan Timur..! Begitupun di Thailand, hal yang sama masih sangat mudah dijumpai..!
Catatan kedua, adalah ketika harus memasuki wilayah Pattani di selatan Thailand. Sejak mulai menginjakkan kaki di sana, saya sudah mulai merasakan bahwa langkah saya sedang diawasi. Bahkan ketika harus menjawab salam pertama, seseorang sudah meminta asal-usul saya. Ketika saya jelakan bahwa saya seorang dosen dari sebuah IAIN di Indonesia yang sedang melakukan kajian ekonomi di beberapa daerah berpenduduk muslim di Asia Tenggara, akhirnya orang itupun menyambut saya dengan hangat. Bahkan dia sempat mengajak bertukar pikiran tentang pembangunan ekonomi bagi masyarakat yang termarjinalkan. Dari mulai membangunkan produktivitas, membuat rangkaian distribusi, penguasaan teknologi dan lain-lain. Tidak terasa, waktu pun sudah hampir tengah malam. Dia pamitan sambil meyakinkan saya bahwa keselamatan dan keamanan saya telah terjamin. Pernyataan terakhir ini membuat saya heran dan bertanya-tanya. Tidak berapa lama, pintu kamar saya diketuk dari luar. Sebelum membukanya, saya menyengajakan diri mematikan lampu di salah satu kamar, dan membiarkan jendela dalam keadaan terbuka. Setelah itu, barulah saya bergegas membukakan pintu. Alangkah terkejutnya saya ketika seseorang menyapa saya dengan panggilan 'Pak'. Melihat tampangnya, sangat jelas bahwa dia orang Indonesia. Ternyata benar, lelaki kekar ini berasal dari Kediri, Jawa Timur. Bahkan rokok yang dihisapnya juga masih rokok Indonesia..! Hahaha..!
Baru dua bulan dia ditugaskan di selatan Thailand, sebelumnya pernah bertugas di Cambodia. Konon ada permintaan dari sekjen Asean pada TNI untuk menempatkan personelnya di selatan Thailand. Mendengar kisahnya yang pernah bertugas di Cambodia, saya bisa menerka dari kesatuan mana dia berasal. Ternyata perkiraan saya dibenarkannya. Maka kami pun berbincang hingga pagi, menjelang subuh. Namun ketika saya menanyakan peran Sekjen Asean yang sudah memasuki wilayah militer, dia hanya menggelengkan kepala. Setahu saya, Asean tidak dan belum mengubah haluannya ke bidang pengamanan militer, sebagaimana PBB..! Namun inilah realita, dan indahnya adalah konon semenjak kehadiran segelintir pasukan dari TNI, kondisi di selatan Thailand telah menjadi lebih stabil dan aman. Kepercayaan antar warga sudah mulai terjalin dengan baik. Alhamdulillah..!
Selepas subuh, saya diantar untuk menemui seseorang yang telah dijanjikan. Di sebuah rumah yang sederhana, saya disambut oleh seorang lelaki setengah baya yang sangat ramah. Secangkir kopi lengkap dengan kue tradisionalnya telah tersaji di atas meja. Obrolanpun mengalir dengan lancar, hingga mencapai pada sebuah kesepakatan. Tepat jam 11.00 siang, saya diantar ke pinggir sungai, dan kembali terkejut ketika saya mendapatkan orang pertama yang memberi saya salam pertama ketika di hotel, telah siap dengan boatnya. Kali ini dia memberi saya penghormatan ala militer..! Hehehe..! Sorry, I am not an army..!
Boat yang kami tumpangi terus membelah sungai ke arah muara. Di sebuah mulut sungai kecil, kami berhenti. Sekelompok orang telah menunggu. Tidak lama kemudian, sesosok bule keluar dari kerumunan..! Oh Thanks God..! He is still alive..! Tamu saya yang sekian lama hilang dari kamar hotel kami di Sabah, ternyata masih selamat dan ditemukan jauh dipedalaman Thailand..!
Kami melanjutkan perjalanan ke muara sungai, hingga sampai di sebuah dermaga kayu sederhana yang sepi. Kali ini, sahabat saya yang sama-sama diturunkan di Vietnam kemarin, telah menyambut saya. Mereka menyambut saya dengan penuh gembira. Boat pun berganti, dan kembali menyusuri malam di tengah gulita. Di sebuah dermaga, tiba-tiba lampu sorot mengarah ke boat kami, puluhan moncong senjata telah siap memuntahkan peluru ke arah kami. Ternyata itu adalah camp gabungan TDM dan PDRM. Kami pun disambutnya dengan sangat hangat, mereka menyebut bahwa misi kami telah berjalan dengan sangat sukses, tanpa ada sebutir peluru pun yang dimuntahkan. Malam itu, kami pun bisa menikmati istirahat dengan tenang, sebelum kami harus kembali ke Kuala Lumpur..!








KLEWANG EMPU LUNDIN..!

Misteri ini menyeruak karena terdorong oleh luapan bahagia sahabat saya yang terlibat dalam project rahasia besutan TNI AL bersama PT Lundin di Banyuwangi. Konon kata yang paling tepat adalah project eksperimen bersama antara Indonesia dengan Swedia..! 
Ada yang menggelitik saat nyerempet kisah tragis yang diberitakan media secara luas dan nyata tentang kebakaran yang melanda Klewang beberapa waktu lalu.
Sandiwara ini akan menjadi titik awal bagi terciptanya Klewang impian dikemudian hari..!
Mengapa project Klewang mencuat ke permukaan..?
Sesuatu yang sangat menarik untuk dirangkai latar belakangnya. Jika saya seorang Chef yang ahli dalam membuat berbagai macam steak yang lezat dan menguasai menu Perancis yang hebat, mendapat kabar bahwa di Jawa Timur terdapat jenis sapi atau kambing yang kalau dibakar akan terasa lembut dan beraroma istimewa, salahkah jika kemudian saya berangkat ke sana dan bergabung untuk mengolah dan mencipta menu istimewa dari bahan yang istimewa. Masalahnya, apa yang saya ciptakan ternyata tetap saja merupakan menu Perancis, meskipun bahannya dari Jawa Timur. Akhirnya solusi damai pun diambil, menu Perancis boleh dibuat dan dihidangkan dengan cara Indonesia, kalau perlu disajikan dengan alas daun pisang dan taburan bawang goreng, tetapi Perancis juga berhak untuk membuatnya, tapi tentu dengan cara dia sendiri dan bahan yang kelak akan disupply dari Indonesia. Project deal dan jalan tanpa ada pihak yang dianggap merusak hak cipta.
Itulah sebenarnya mengapa Saab datang ditemani pemimpin negaranya. Mereka menginginkan supaya project Klewang, atau code name di Swedianya disebut X3K Project, menjadi sebuah project serius, sebagaimana yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea dalam project KFX/IFX. Visinya sangat bagus..! Bersama Swedia, project ini secara jelas diarahkan untuk bersaing dan mengalahkan project serupa dari USA. Maka kompetisi terselubungpun bermula..!
Diperkaya dengan kematangan teknologi yang dimiliki Visby Class, kemampuan Klewang pun terus ditingkatkan. Material special yang konon hanya dimiliki oleh Indonesia pun disemburkan, hasilnya, Klewang sekarang bukan cuma tahan api dan bersifat siluman, melainkan telah menjelma menjadi Ultra(silu)Man..! Hal ini pun secara tersirat diakui oleh team US yang disampaikan melalui Saab di Swedia. Kabar yang paling menggembirakan, US akan menawarkan sebuah project serupa pada Indonesia, untuk item alutsista yang lain..!
Khusus untuk Klewang, Saab telah menyumbangkan teknologinya pada Pindad untuk memproduksi senjata dan sistem senjata yang diboyongnya. Adapun untuk PAL, mereka kebagian teknologi seawave piercing yang selama ini menjadi keunggulan si Visby.
Dengan teknologi yang ada, kelak KCR 63 Klewang yang dibekali 4 unit mesin diesel MAN12 @1800hp, akan mampu menyayat lautan dan menyusup gelombang dengan tenang, damai dan mematikan pada kecepatan hingga lebih dari 40 knots..! Stabilitas Klewang juga dicurigai lebih baik jika dibandingkan produk serupa dari USA. Di lambungnya akan dibenamkan berbagai piranti pembunuh yang mematikan. Selain 8 unit C702 dan 4 torpedo, Klewang juga akan dilengkapi dengan 4 unit Saab RBS-15 Mk3 Advanced Cruise Missile, anti aircraft point defense missile system, Sea Giraffe 1X 3D radars system, Saab CEROS 200 fire control, 40mm Bofors canon, dan lain-lain..!
Ada yang berminat..? Indonesia dan Swedia menyepakati perjanjian untuk membuat standard produk khusus eksport..! Hehehe..

EBOLA : JANGAN DIBUAT HIPERBOLA..!

Sangat menggelitik, dan tidak tahu apa yang akan dirasakan oleh US dan sekutunya, sekiranya tindakkan Russia ini sukses menyelamatkan warga Liberia dan sekitarnya yang tengah dilanda wabah virus ebola..!
Akhirnya, para wakil rakyat Russia menyetujui permohonan eksekutif mereka untuk mengirimkan vaksin bagi virus yang sedang melanda Afrika Tengah itu..! Sesuatu yang sangat mengejutkan, karena selama ini selain sedang disibukkan oleh krisis Ukraina dan masalah Syria, Russia juga tidak pernah terdengar aktif dalam pemusnahan virus ebola yang sedang mengganas..!
Namun tidak demikian bagi laboratorium bioweapon rahasia Vektor, yang telah didirikan sejak zaman Uni Soviet dulu. Selain menciptakan berbagai macam virus yang mematikan, laboratorium ini juga telah berhasil menciptakan berbagai macam vaksin bagi penangkalnya..! Ternyata virus ebola disinyalir merupakan bioweapon yang sengaja dicipta untuk menyerang atau menteror suatu wilayah. Pertanyaannya, dimanakah letak opportunitynya bagi negara yang mungkin sengaja mencipta dan menyebarkan virusnya..? Tentu saja jawabannya terletak pada besarnya anggaran riset yang akan digelontorkan oleh berbagai badan dunia..! Mengingat US, UK, dan Perancis merupakan negara yang sangat aktif memerangi, selain tentu saja telah berhasil mengidentifikasi virusnya, maka hampir bisa dipastikan bahwa anggaran riset itu akan mengalir pada kantong ketiga negara tersebut..! Setelah kemudian berhasil menunjukkan vaksinnya, mereka pun akan memaksa dunia untuk membelinya dengan alasan untuk keselamatan dan pencegahan penyebaran wabahnya.
Kini tiba-tiba Russia datang dengan membawa vaksin, sekaligus juga fakta-fakta peninggalan Soviet yang menyebutkan bahwa virus Ebola merupakan bagian dari salah satu biological weapon era Cold War yang semestinya sudah dimusnahkan..!
Untuk Afrika, mungkin Russia tidak akan menuntut pembayaran. Tapi setelah itu, hampir bisa dipastikan bahwa mata angin akan mengarah pada Russia, dan mereka menuai sesuatu yang sesungguhnya telah ditebar oleh US beserta sekutunya..! Lalu siapa sajakah yang akan menuai laba dari petaka yang ditebar Amerika..?
Jawabannya adalah Russia dan Germany..! Karena di era Soviet dulu, para ilmuwan dari Jerman Timur banyak memberikan andil bagi penelitian rahasia untuk menghasilkan bioweapon untuk Uni Soviet dan Pakta Warsawa..!

Sudah terang, bersuluh pula..! Begitulah kiranya untuk menggambarkan sikap Germany yang terkesan diam. Dan juga mungkin karena hal ini pulalah jika sang PM, berani berkata lantang atas sikap Eropa Barat yang coba mengganjal Perancis untuk menyerahkan kapal Vladivostok pesanan Russia. Secara tegas dia menyebutkan bahwa Russia bisa dan sangat bisa membangun kapal secanggih Mistral buatan Perancis, tanpa harus bergantung pada Perancis maupun Barat..! Uni Eropa pun terdiam..! Hehehe

MEMBACA LANGKAH

Kadang mungkin kita merasa penasaran dan geregetan, ingin mengetahui apa dan bagaimana hubungan antara Indonesia dan negara-negara sahabatnya dimasa yang akan datang. Atau, anda juga ingin mengetahui alutsista jenis apa saja yang sedang diincar oleh Indonesia. Berikut adalah tips yang ingin saya bagi untuk sahabat Patriot Garuda. Semoga bermanfaat..!
Saya berani bilang bahwa kekuatan tempur di udara kita akan tetap berkiblat ke Russia. Karena sejak diangkatnya sahabat saya yang juga mantan penerbang Su 30 Mk2 menjadi atase pertahanan RI di Russia, saya menjadi kian tahu arah kiblat pertahanan udara kita. Dari sini pula saya mulai mengerti dan bisa meraba ke arah mana kita sedang bergerak..!
Adapun untuk artileri pertahanan udaranya, dari dulu juga bisa ditebak dan ternyata akurat, kita mengadopsi Air Forceshield berbasis Starstreak dari Inggris. Sedangkan untuk keperluan TNI AD, saya perkirakan akan lebih dominan didatangkan dari Perancis. Terutama saya melihatnya dari pengangkatan Mayjen Hotmangaradja Pandjaitan, yang tak lain adalah putra dari pahlawan revolusi, DI. Pandjaitan, serta mantan Pangdam IX Udayana, yang jauh sebelumnya juga pernah menjabat Athan RI untuk Jerman..!
Yang menarik tentu saja penunjukan Marsekal Totok Riyanto sebagai Dubes RI untuk Brazil..! Sepertinya project Tucano dan kerjasama PTDI dengan Embraer akan memasuki jilid 2. Lelaki mantan penerbang tempur aerobatik the Red Arrow ini, pernah digadang-gadang sebagai Panglima TNI dari matra udara, sebelum kandas oleh rekan seangkatannya, Djoko Suyanto.
Lalu bagaimana dengan matra laut..? Secara teori, sektor ini akan disupply oleh gabungan Jerman, Turkey, Korea, Spain, Belanda, Poland dan Russia..!
Kenapa Russia masih terlibat dalam matra laut kita..? Hahaha..! Perjanjian 2008, ternyata adalah sebuah perjanjian luar biasa, yang tak seorangpun akan menyangka hingga sejauh dan seluas itu. Untuk yang satu ini, maaf, no comment..!

Monday, October 13, 2014

GARUDA INDONESIA

Barusan saya mendapat email dari adik saya yang bermukim di Melbourne, Australia. Kebetulan dia sedang berada di Paris untuk mewakili perusahaannya dalam ajang pameran arsitektur. Sebelum kembali ke Australia, dia pengen mampir ke Jakarta atau ke Kuala Lumpur untuk menemui saya.
Tadi sedang iseng jalan-jalan, sekalian cari tiket untuk pulang. Harga pasaran tiket kelas bisnis rute Paris-Singapore/KL/JKT, adalah antara €600 - 700.00..! Dia coba memilih tiket Garuda Indonesia, betapa terkejutnya dia ketika pihak counter tiket menawarkan harga hingga €870..! Padahal maskapai lain seperti Qantas, SIA, KLM, rata-rata cuma € 650..! Bahkan tiket MAS hanya dijual dengan harga antara €480 - 500..! Karena penasaran, dia pun menanyakan penyebab mahalnya harga tiket Garuda Indonesia. Sang ticket counter pun menjawab dengan penuh bangga:
"Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan penerbangan Asia dengan budaya pelayanan terbaik, beberapa kali menerima international award, dan terus tumbuh menjadi perusahaan yang kuat, besar, terpercaya dan berbudaya..!" Sambil menunjuk ke arah layar televisi yang sedang menyiarkan rencana belanja Garuda yang hingga mencapai jumlah US$5bilion, untuk pembelian 50 unit armada barunya dari Boeing Company, USA..!
Adik saya cuma bisa geleng-geleng..! Ternyata image Indonesia di Eropa, selalu dipandang sebagai barang antik yang mahal..!

GARUDA INDONESIA

Barusan saya mendapat email dari adik saya yang bermukim di Melbourne, Australia. Kebetulan dia sedang berada di Paris untuk mewakili perusahaannya dalam ajang pameran arsitektur. Sebelum kembali ke Australia, dia pengen mampir ke Jakarta atau ke Kuala Lumpur untuk menemui saya.

Tadi sedang iseng jalan-jalan, sekalian cari tiket untuk pulang. Harga pasaran tiket kelas bisnis rute Paris-Singapore/KL/JKT, adalah antara €600 - 700.00..! Dia coba memilih tiket Garuda Indonesia, betapa terkejutnya dia ketika pihak counter tiket menawarkan harga hingga €870..! Padahal maskapai lain seperti Qantas, SIA, KLM, rata-rata cuma € 650..! Bahkan tiket MAS hanya dijual dengan harga antara €480 - 500..! Karena penasaran, dia pun menanyakan penyebab mahalnya harga tiket Garuda Indonesia. Sang ticket counter pun menjawab dengan penuh bangga:

"Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan penerbangan Asia dengan budaya pelayanan terbaik, beberapa kali menerima international award, dan terus tumbuh menjadi perusahaan yang kuat, besar, terpercaya dan berbudaya..!" Sambil menunjuk ke arah layar televisi yang sedang menyiarkan rencana belanja Garuda yang hingga mencapai jumlah US$5bilion, untuk pembelian 50 unit armada barunya dari Boeing Company, USA..! 

Adik saya cuma bisa geleng-geleng..! Ternyata image Indonesia di Eropa, selalu dipandang sebagai barang antik yang mahal..!


The 6th Japan-Asean Meeting: KESTURI DI YOKOHAMA

Izinkan saya untuk sedikit lebih puitis dalam menggambarkan asma Indonesia di kancah global. Bukan bermaksud untuk berlebihan, tapi sekedar ingin memberanikan diri, bahwa sesungguhnya bangsa kita adalah bangsa yang besar, dengan jati diri yang kekar..!
Berhentilah merajuk diri hanya karena mimpi diculik pagi. Di pagi yang cerah ini, mari kita berdiri dengan segala kesadaran diri, menginsyafi bahwa bangsa kita bukanlah bangsa pemimpi. Kita adalah bangsa besar yang sedang merangkai sejarah dan mencipta sejarah, selanjutnya terserah, yang jelas kita sedang berbenah agar semuanya betah, dan genah tumaninah..! Indonesia yang indah..!
Hai bung..! Burung camar di pantai Yokohama itu bernyanyi riang, terbang dan hinggap di atas ranting pohon, rumput dan bebatuan. Lincah, selincah bangsa yang dikaruniai belasan ribu pulau. Lihat, elang itupun tampak begitu gagah dan berani, walau harus melewati awan dan membelah langit seorang diri. Gagah dan berani, seperti bangsa yang dihuni oleh ratusan juta insan, mengiring lintang khatulistiwa yang sakti. Kita bangsa yang berani walaupun harus berdiri seorang diri, tanpa dukungan koalisi, apalagi aliansi..!
Di Yokohama, dalam perhelatan pertemuan ke-6 antara Jepang dan Asean, Indonesia berhasil mengajak Jepang untuk melangkah pada point terpenting yang sesungguhnya amat diperlukan Asean, yakni kehadiran Jepang dalam peningkatan kemampuan pertahanan negara-negara Asean. Sebagai negara dengan tingkat penguasaan teknologi yang amat tinggi, Jepang diharapkan bisa membagikan pengetahuannya pada Asean agar bisa lebih mandiri. Meningkatnya jumlah anggaran pertahanan di negara-negara Asean diyakini akan lebih efective seandainya dikelola secara mandiri oleh negara Asean sendiri. Harapan ini disambut baik oleh Shinzo Abbe, sambil merujuk pada usaha gigih yang sedang dilakukan oleh Indonesia..!
Disini saya menemukan cara pandang yang berbeda antara kita di Indonesia dengan mereka yang berada di luar sana. Kita seringkali mengecilkan kekuatan bangsa sendiri, ketika bangsa lain sedang sibuk membeli itu dan ini. Tapi bangsa lain juga ternyata tidak buta, dan sangat tahu terhadap apa yang sedang dilakukan dan dibuat oleh bangsa ini.
Masih ingatkah dengan tragedi jatuh dan hilangnya pesawat MH370..? Kita adalah negara pertama yang dimintai tolong, sekaligus menjadi negara pertama yang menyatakan mundur dari usaha pencarian pesawat tersebut..! Apakah kita bangsa yang tidak humanis..? Bukan..! Sama sekali tidak tidak tepat jika kita dikatakan sebagai bangsa yang tidak humanis..! Kita sangat realistis dan ideologis..! Ternyata keluarnya Indonesia dari usaha pencarian tersebut, berkaitan erat dengan usaha untuk mengorek isi laut dan bumi Indonesia. Keputusan ini disambut baik oleh China dan diikuti oleh Thailand, India dan Vietnam. Indonesia adalah bangsa yang punya empati, tapi masih sangat menjunjung harga diri. Di pertemuan Yokohama ini, akhirnya segala pemikiran dan keputusan yang melatari Indonesia untuk keluar dari usaha pencarian pesawat terungkap. Para ahli dari Indonesia dan China, merasa bahwa ada fakta yang sengaja dipelintir. Waktu itu, ironisnya justru malah memantik isu bahwa Indonesia dan China ikut terlibat dalam usaha penghilangan pesawat berkenaan..! Hahaha..! Subhanallah..!
Di atas meja perundingan Yokohama, baik Jepang maupun negara-negara Asean lainnya, sepakat meminta Indonesia untuk memberikan masukan pentingnya untuk dijadikan sebuah guidelines bagi pembangunan sistem radar Asean. Jepang siap untuk membackup keperluan para ahli Indonesia dalam merancang dan membangun radar yang diperlukan. Ternyata, dikawasan Asia, dunia mengakui bahwa kita termasuk salah satu negara yang terdepan dalam penguasaan teknologi radar..!
Selain itu, Jepang juga berjanji akan lebih aktif memberikan bantuan pertahanan yang diperlukan bagi Asean. Sambil merujuk pada langkah nyata yang telah dilakukan Jepang terhadap Philippine dengan menghibahkan kapal patroli pantainya, ataupu hibah kapal patroli laut Jepang pada TNI AL(?)..! Hahaha..! Salam..

 

INDONESIA, BERSAMAMU KAMI DAMAI..!

Tidak akan lama lagi bangsa Indonesia akan dipimpin oleh seorang presiden baru. Pemandangan unik dan juga amat indah telah dan sedang dinikmati oleh berbagai bangsa di dunia. Berbeda dengan negara tetangga yang lainnya, apabila hasil pemilihan umum sudah menghasilkan calon terpilih, maka resepsi pelantikan akan segera dihelat. Di Indonesia, calon presiden terpilih akan memiliki waktu yant sangat cukup untuk melakukan pengenalan dan adaptasi dengan lingkungan barunya. Suasana damai inilah yang didambakan dan dirindukan oleh banyak bangsa dan negara di dunia. Berbagai media Thailand amat menyanjung fenomena politik yang terjadi di Indonesia. Mereka mendesak militer dan para tokoh politik Thailand untuk lebih banyak belajar pada Indonesia. Begitupun dengan Philippine, Myanmar, Brunei dan Malaysia, semua amat kagum dan beruntung bisa bertetangga dan bersaudara dengan bangsa penabur damai. Dinamika regional Asean yang teduh, sangat tidak bisa dipisahkan dari andil besar yang diberikan oleh Indonesia.
Sahabat saya di Brunei, bahkan menyebut Indonesia sebagai kampung halaman, dimana ayah dan ibunda bermukim dan berada. Sesuatu yang selalu memanggil batin untuk senantiasa kembali. Tidak, heran jika USA sendiri merekomendasikan nama Indonesia untuk dijadikan tempat pembelajaran bagi Angkatan Udara Brunei dalam hal perawatan pesawat terbangnya. Seiring dengan rencana Brunei yang ingin mengakuisisi pesawat angkut militer jenis C130J Hercules dari USA, dan C295 dari Indonesia, maka pemerintah Brunei sepakat untuk mengirimkan timnya ke Indonesia. Keputusan ini disambut euforia berbagai kalangan di Angkatan Udara Brunei Darussalam. Hehehe..! Ternyata nama Indonesia telah tertanam begitu dalam di hati mereka. Bahkan mereka sampai memasang mimpi, jika kelak pesawat angkut itu sudah jadi, diharapkan akan menjadi sarana yang akan membawa mereka ke Indonesia untuk mengikuti berbagai pelatihan penjagaan perdamaian di Sentul, Bogor..! Salah satu pusat pendidikan dan pelatihan yang konon paling prestisius di dunia..! Mengagumkan..!

KU TUNGGU JANJIMU DI SEVILLA

Ada sebuah teka-teki yang tertinggal dari perhelatan akbar HUT TNI ke -69, di dermaga Ujung, Surabaya, pada 7 Oktober yang baru lalu. Jutaan pasang mata terbetot oleh penampakan makhluk asing yang berbentuk Armoured Personel Carrier(APC) M113. Kendaraan pengangkut militer produksi negeri Paman Sam ini sebelumnya memang sangat sepi pemberitaan, bahkan bisa dibilang sama sekali gak dipublish. Tidak heran jika kemudian banyak pertanyaan tentang asal usul kuda besi tersebut..! Ada yang bilang hibah dari US sang produsen, ada juga yang coba menangkap sinyal kononnya kiriman dari Israel..!
Sebenarnya saya kurang tertarik untuk membahas item ini, selain terkesan biasa, M113 juga sudah menjadi barang jadul. Di Israel sendiri, kendaraan ini sudah menjadi objek eksperimen untuk membangun sistem unman vehicle pada pasukan kavalerinya. Yang membuat saya berubah menjadi sangat tertarik adalah karena adanya kabar dari sahabat saya yang bermukim di Madrid..! Dia bertanya tentang kabar peran dan penampilan kendaraan tempur yang satu ini dalam upacara dan parade akbar di Surabaya yang baru lalu.
Yang paling mengagetkan tentu saja tentang jumlah dan negara-negara penyuplainya. M113 APC yang diterima oleh Indonesia akan terdiri dari 2 material body yang berbeda, tergantung pada negara yang menghibahkannya. Perancis menghibahkan M113 APC berbahan baja, sedangkan Spanyol dan Belanda menghadiahkan M113 APC berbahan alumunium. Jumlahnya akan menyamai jumlah AMX13 yang telah kita miliki.
Ketiga negara tersebut menghibahkan begitu banyak ranpur, sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan TNI pada mereka. Industri pertahanan di ketiga negara tersebut, mengakui dan merasa tertolong oleh adanya kontrak mega dari TNI untuk jangka waktu yang lama. Di bawah koordinasi Jerman, Kwartet Eropa itu, akan aktif memasok kebutuhan teknologi militer yang diperlukan TNI, baik secara terbuka maupun tertutup.
Dari M113 APC, PT Pindad diharapkan bisa memasok kebutuhan kendaraan serupa di kawasan Asia dengan memodernisir Anoanya. Sudah hampir setahun, para ahli Indonesia diberangkatkan ke Germany, untuk selanjutnya melakukan perjalanan dinas ke Sevilla, Spanyol..! Disanalah kampus dan semua alat peraga yang diperlukan sesungguhnya berada. Dibalik document pembelian MBT Leopard, Indonesia sukses mengais durian runtuh di kebun tetangga..! Leopard Belanda..? Hahaha..! Its easy..!
Foto Yayan Supriatna.
Foto Yayan Supriatna.


SUPER-SOPAN DIPLOMACY ALA SBY

Masih ingatkah dengan keunjungan SBY ke Inggris..? Tahukah anda jika SBY adalah pemimpin Indonesia ke dua, setelah sebelumnya ada Soeharto yang berhasil merontokkan hati Inggris.
Mari kita cermati, selalu ada fenomena menarik setiap kali kita berhasil meluluhkan hati mereka. Di era Soeharto, Inggris bersedia mengeksport senjatanya ke Indonesia, dan menolak keinginan pemimpin GAM agar Inggris turut dalam urusan konflik Aceh..!
Sedangkan pasca kunjungan SBY, detail kesepakatannya belum jelas, tapi tidak perlu takut, hal yang sama juga terjadi pada detail kesepakatan dengan Soeharto. Pendek kata, Inggris menyukai kesepakatan bilateral yang bersifat tertutup, namun dengan hasil nyata yang bisa dilihat oleh mata di seluruh dunia..!
Hasilnya..! Aceh gagal bergabung dalam aliansi pembentukan negara Islam Melayu Bersatu. Dan terakhir, konflik Papua mengalami penurunan tensi dan hubungan Indonesia, Australia dan USA mengalami peningkatan kelas diplomasi. Artinya, bagi negara Eropa dan Amerika, Indonesia sudah tidak lagi dianggap sebagai anak kecil yang harus ditakut-takuti..! Soal senjata..? Hahaha:.! Be a quite elite..! We are champagne, not only wine..!


Siapa Yang Sedang Bermain..?

Akhirnya palima armatim TLDM, Rear Admiral Datuk Seri Mohammad Rosland Omar, buka suara. Ada ketidakberesan sedang terjadi di perairan Sabah dan Serawak. Setelah hilangnya kapal CB209, beliau menerangkan berbagai masalah yang seringkali dihadapi oleh kapal-kapal milik TLDM. Radar angkatan laut Malaysia di wilayah Borneo, sedang mengalami penurunan daya jangkau yang sangat drastis, yakni hanya mampu membaca signal dalam radius 30km..!
Belum diketahui motiv sesungguhnya yang sedang dihadapi, minggu depan akan dijadwalkan kunjungan resmi beliau dengan Panglima TLDM ke Jakarta. Di Jakarta, mereka akan bertemu Kasal Marsetio dan Panglima TNI. Diharapkan dari hasil kunjungan ini, akan mendapatkan masukan dan pelajaran berharga bagi angkatan laut Malaysia.

MISTERI ITU ADA DI MUSEUM..?

Hahahaa..! Dari tadi pagi saya sibuk membuat sausages Jerman untuk tamu-tamu special saya dari Inggris, Jerman, Australia, New Zealand dan Singapore. Saya katakan istimewa karena mereka semua adalah para perwira di angkatan udara negaranya masing-masing. Bahkan yang dari Jerman, tak lain adalah pensiunan Jenderal yang masih aktif mengabdikan diri di NATO sebagai konsultan strategi tempur udara. Dengan lelaki super tinggi inilah, pagi ini saya berbincang mengenai latihan bersama antara 5 angkatan udara negara-negara FPDA. Beliau berperan sebagai arsitek latihan kali ini.
Beliau sedikit menjelaskan arti penting latihan ini bagi negara-negara FPDA. Bangkitnya kekuatan militer Asia dinilainya sebagai sesuatu yang fenomenal. Dengan dimotori oleh kebangkitan China, militer Asia telah tumbuh menjadi sosok yang amat mengerikan. Ironisnya, konon pertumbuhan ini tidak bisa diimbangi oleh tingkat pertumbuhan negara-negara FPDA. Dari sinilah sesungguhnya sumber kekhawatirannya bermula.
Konflik LCS ditengah ketegangan yang masih tersisa dalam konteks hubungan antar tetangga, telah turut memperkeruh suasana. Benih konflik seperti telah tersebar tanpa terpola, dan itu dipandang sebagai sebuah ancaman yang sangat bahaya. Apalagi sistem penyediaan senjata di kawasan Asia Pasific dinilainya sangat unik. Ada yang disebutnya sebagai grey procurement atau grey purchasing..!
Saya hanya bisa tersenyum mendengar kalimat tersebut. Konon kondisi ini tercipta sebagai akibat dari ketiadaan organisasi sejenis NATO di kawasan ini. Belanja senjata menjadi sangat tidak terukur dan terkesan jor-joran. Jumlah ancaman potensial dan supply senjata menjadi sangat sulit untuk dikalkulasi, karena setiap negara cenderung menutup diri. Misteri telah diarahkan agar tercipta menjadi sebuah strategi..! Sangat ngeri..! Ujarnya, sambil menggelengkan kepala. Sayapun cuma bisa nyengir..! Hehehe..
Sangat menakjubkan ketika dia mencoba mengambil contoh tentang Indonesia. Konon, FPDA belum bisa menggambarkan kekuatan Indonesia yang sebenarnya. Kedekatan dan hubungan special antara Indonesia dan Russia, dinilainya telah semakin menjauhkan penilaian FPDA dari tanda-tanda kebenaran yang ada. Berbeda dengan era kepemimpinan Soeharto dulu, persenjataan Indonesia menjadi sesuatu yang sangat top secret. Dia mengambil contoh Shukoi kita. Dalam data FPDA, Indonesia memiliki sedikitnya 5 unit Su27 dan 17Su30MK2. Jika kami bisa kehilangan data sebanyak 5 unit, itu berarti masih sangat mungkin jika data yang sengaja dihilangkan lebih dari 5 unit..!
Begitupun dengan pesawat-pesawat vital di era Soviet yang selama ini terkesan sangat terburu-buru dimuseumkan. Di era Soeharto, pesawat itu sudah ada jaminan untuk tidak operasi. Tapi sekarang justru terbalik, pesawat-pesawat itu bisa saja setiap saat menghancurkan kami. Tegasnya, sambil merujuk pada asset bomber TNI AU Tu16, yang dinilainya telah mengalami perbaikan dan sangat siap tempur..!
Kali ini saya yang geleng-geleng..! Seumur hidup saya gak pernah lihat Tu16, walau sekedar di museum sekalipun. Tiba-tiba kok bisa ya mereka ketakutan dengan barang lawas yang saya anggap sudah menjadi rongsokan..? Hehehe..! Jadi teringat dengan film Bangkit Dari Kubur..!



Sunday, October 12, 2014

Kemilau Pedang Khatulistiwa

Sebelumnya, Malaysia sangat bangga dan percaya diri akan kemampuan mobilitas angkatan tentaranya di masa yang akan datang..! Pembelian pesawat angkut militer jumbo A400M, dinilainya sebagai langkah tepat yang telah mampu mengangkangi kekuatan armada tempur negara Asia Tenggara lainnya. Dengan status sebagai negara Asia pertama yang mengakuisi pesawat angkut super jumbo ini, memang Malaysia layak berbangga. Namun setelah peristiwa tragis yang menimpa pesawat MH17 di langit Ukraina itu, impian besar yang selama ini ada, telah menjadi sebuah dilema. Kebanggaan berubah menjadi sebuah kekhawatiran. Bagaimana jika nasib serupa melanda A400M mereka..?
Dengan bobot yang jauh melebihi kemampuan Hercules C130J, pesawat ini bisa menjadi sebuah perangkap maut yang mampu melenyapkan kekuatan militer Malaysia dalam waktu yang hanya sekejap. Andai musibah buruk terjadi, anggaplah karena faktor kecelakaan, maka muatan hampir 40 ton itu pun diperkirakan akan hancur lebur..! Bagaimana jika musibah itu datang dari sebuah ancaman perang..? Senjata apa yang mereka cemaskan..?
Hehehe..! Jawabannya adalah Pedang Khatulistiwa. Secara nyata, senjata ini tidak pernah ada. Namun seiring berjalannya waktu, dan proses assembling pesawat A400M itu kian mendekati proses akhir, TNI justru sedang mengasah pedang raksasa untuk menjagal setiap asset perang asing yang melintasi semenanjung Malaysia dan Borneo. Pedang itu tengadah gagah diantara Anambas dan Natuna..!
Anambas, dengan lautnya yang dalam dan kaya, telah terpilih untuk dijadikan sebagai salah satu pusat kekuatan utama Angkatan Laut kita. Adapun di Ranai, Natuna, TNI membangunnya sebagai basis pemukul tempur udara..! Keduanya akan menjadi sebuah paduan kekuatan yang mencekam. Bak sebilah pedang, tiada satupun ancaman yang akan mampu terhindar dari ketajamannya. Salah kaki melangkah, alamat tubuh tinggal belulang..! Selamat datang di LCS..! Please, Mind your step..! The King is sleeping..! Hehehe..!






Lobby Maut ala KSAL (Marsetio)..!

Di laut kita jaya..! Mungkin kalimat itulah yang dibisikan oleh Kasal Marsetio saat melakukan perbincangan dengan rekan sejawatnya dari Taiwan, saat keduanya bertemu di US beberapa waktu yang lalu. Bisik-bisik itu semakin asyik, sehingga setelah acara di US itu selesai, acara bisik-bisik pun berlanjut hingga ke Taiwan..!
Bukan Marsetio dong kalau gak jago ngolah tata bahasa. Lulusan Akabri terbaik dari matra laut ini, selain dikenal jago strategi saat menuntut ilmu di Amerika dan Inggris, penguasaan keilmuannya sudah banyak disebarkan ke berbagai negara. Sebagai seorang perwira yang cerdas, tidak heran jika akhirnya dunia turut memaksa beliau menjadi seorang dosen terbang di berbagai kelas perwira terkemuka dunia. Diam-diam, ternyata nama Marsetio telah lama menjadi dosen idola. Sultan Brunei, raja Monaco, pemimpin Taiwan, perwira negara-negara NATO, pernah merasakan tajamnya pemikiran dan strategi yang dimilikinya. Tidak heran, jika kemudian para analis dunia, lebih suka menyandingkan China dan Indonesia dalam konteks konflik Laut China Selatan. Tak terbantahkan, hanya dua negara inilah yang dianggap lebih bernyali, yang lainnya tak lebih dari sekedar backing vocal..!
Adalah Marsetio, yang menjalin persahabatan begitu dekat dengan para pemimpin Taiwan. Kedekatannya sangat meresahkan China, tapi sekaligus juga sangat menyejukan China. Sepertinya Indonesia memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup tentang kekuatan China yang sebenarnya. Tidak mengherankan pula jika dalam kunjungannya ke China beberapa waktu lalu, Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, berani berkoar pedas di kandang Singa..! Hal yang tidak pernah dilakukan oleh pemimpin militer lain manapun..! Marsetio adalah aktor laut yang sangat diperhitungkan di dunia internasional.
Sebagian besar diantara kita, mungkin banyak yang tertanya-tanya atas penghargaan yang diterima Marsetio baru-baru ini. Bukan main-main, ini sebuah penghargaan atas jasa-jasa besar lho..! Pertanyaannya, jasa besar yang mana sih..? Rasanya bukankah Marsetio senantiasa ada di Indonesia..? Hehehe..! Cukup menggelitik bukan..?
Marsetio telah bekerja melampaui batas-batas negara. Konflik LCS, telah dimanagenya dengan kemasan yang sangat elegan. Philippine bisa kembali berdampingan dengan USA, Vietnam bisa menurunkan tensinya dengan China, hubungan diplomasi Russia dan Jepang bisa berjalan lancar, China bisa lebih santun terhadap Taiwan, dan USA bisa menekan Australia untuk tidak menyepelekan kekuatan Indonesia..! Hasilnya..! Luar biasa..! Meski konflik itu ada, tapi nyatanya, perang masih selalu bisa dieliminir..! Marsetio berhasil memainkan perannya sebagai conductor perhelatan kekuatan di laut Pacific..!
Di Taiwan, Marsetio terlibat dalam perencanaan modernisasi Angkatan Laut Taiwan. Ironisnya, dalam program ini, Taiwan hanya sedikit melibatkan peran serta USA. Akankah Indonesia turut terlibat di dalamnya..? Masih menjadi sebuah misteri. Tapi kedekatan ini, telah menambah satu lagi teka-teki kekuatan Indonesia di masa mendatang. Diterangkan, bahwa pihak Taiwan merasa puas dengan pencapaian kerjasama yang selama ini terjalin..! Jika ini faktanya, kita telah menemukan jawaban atas alasan Jepang yang dengan suka rela menghibahkan kapal patrolinya pada Indonesia..! Indonesia harus dibuat kuat, supaya tidak ada gap kekuatan yang mencolok di Asia Tenggara..! Dunia menyadari arti penting kehadiran Indonesia dalam peta perdamaian dunia.
Bersama Marsetio, dikabarkan bahwa Taiwan berencana memodernisasi armada tempur lautnya, dengan membeli asset tempur baru berupa:
- 4 destroyer 10000 tones.
- 18 fregrate catamaran.
- 11 LPD
- 8 subs.
Akankah kali ini Indonesia menolak tawaran hibah kapal-kapal eks Angkatan Laut Taiwan..? Hehehe..! Biarlah Dephan saja yang tahu..!




Panggung Spektakuler Asia Tenggara..!

Saya hanya ingin berbagi pengetahuan, bukan provokasi. Titik..!
Masih ingat dengan momen Latgab kita dulu..? Hehehe..! Disaat yang sama, FPDA melakukan latihan bersama di LCS.!
Hari ini, ketika TNI merayakan HUTnya, FPDA kembali melakukan latihan bersama..! Ironisnya, setelah bocornya informasi akuisisi Su35 oleh TNI, FPDA merayu Inggris untuk ikut serta dalam latihan itu dengan menghadirkan Thypoonnya..! Padahal sudah lama banget Inggris gak terlibat dalam FPDA. Artinya, bisa jadi fokus Malaysia akan tertuju pada Thypoon sebagai langkah penggantian MIG29 Fulcrum mereka. Langkah bidak-bidak pun mulai kembali bergerak..! Kita tunggu Changbogo rasa Indonesia..! Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya..?