Thursday, June 25, 2015

THE WORLD'S BEST CABIN CREW 2015..!

Garuda Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai maskapai penerbangan internasional dengan staf kabin terbaik di dunia 2015. Tahun sebelumnya juga GIA meraih predikat dan penghargaan yang sama. Sebuah bukti bahwa bangsa ini memiliki sekaligus mewarisi nilai-nilai unggul yang melekat pada masyarakat dan budayanya. Keramahan yang mungkin bagi bangsa kita adalah sesuatu yang biasa, ternyata bagi dunia justru menjadi sesuatu yang langka dan amat berharga..!
Apa yang diraih oleh Garuda Indonesia, sudah semestinya menjadi pemacu bagi bangsa Indonesia untuk terus dan lebih mencintai serta mampu melestarikan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh bangsa dan negaranya. Keramahan telah menjadi karakter bangsa kita, jangan biarkan keramahan yang telah ada ini pupus dan lenyap seiring masuknya pengaruh budaya bangsa lain. Mari kita jaga dan gali bersama..! Selain keramahan, kita juga masih memiliki keunggulan dan kekayaan lainnya, yang jika kita mau sedikit fokus dan concern, maka semua itu akan menjadi sebuah kekuatan bangsa...! Tetaplah bertapak pada budaya bangsa, dengan terus melihat perkembangan dunia. Jadilah bangsa yang unggul dan paling utama..! Indonesia, pasti bisa..!


Wednesday, June 24, 2015

FOUNDATION ATAU INSTITUTE..?

Mendapatkan wejangan dan atau kuliah tujuh menit dari keluarga tercinta, rasanya sangat luar biasa..! Mereka juga tidak pernah lepas untuk mendoakan anggota keluarga lainnya untuk senantiasa menjadi pribadi yang baik dan sukses.
Ketika ditanya rencana tahun depan, saya merasa kikuk, soalnya tiba-tiba saya merasa kembali seperti menjadi anak-anak Sekolah Dasar yang sedang ditanyai cita-cita oleh gurunya..!
Hehehe..! Tentu saja saya tidak lagi menjawab ingin menjadi camat hanya karena dulu tertarik oleh mobil dinasnya yang berwarna orange. Atau, saya juga tidak lagi bercita-cita jadi gubernur hanya karena dulu sering mendapat undangan dari para gubernur.
Kali ini, saya menjawabnya dengan keinginan untuk mengabdi pada bangsa dan negara. Saya ingin memberikan penghargaan pada mereka yang telah mengabdikan dirinya untuk kemaslahatan masyarakat, melebihi porsi jabatan dan ruang lingkup tanggung jawab dinas dan pribadinya. Saya juga ingin mendorong agar daerah dan individu terus bersinergi memajukan wilayahnya, melebihi plafon yang diberikan oleh pemerintah pusat. Saya ingin agar bangsa kita senantiasa melek terhadap segala potensi dan waspada terhadap berbagai bentuk ancaman yang mungkin datang. Saya ingin agar bangsa ini senantiasa menggeliat, bangkit dan menjadi juara untuk selamanya, dan dirasakan manfaatnya oleh bersama. Saya ingin melihat Indonesia senantiasa bahagia serta menjadi kebanggaan dunia. Semoga..
Bunda, terima kasih untuk doa dan motivasinya. Insya Allah, tahun depan saya akan memulainya..! Hehehe..! Salam hangat dan selamat menunaikan ibadah puasa..!


BETAPA INDAHNYA GERMANY..!

Tidak seperti Amerika, Russia atau pun China, meski Germany masih menempatkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan militer dunia terbesar, namun nyatanya negeri Bavarian ini sudah tidak lagi memikirkan apa yang disebut sebagai efek deterrence atau efek penggentar. Bagi Germany, kehidupan yang tenang dan damai tanpa permusuhan, adalah tujuan hidup bernegara yang paling utama.
Dikenal sebagai rahim bagi lahirnya teknologi dan para saintis kelas dunia, tidak membuat Germany menjadi bangsa yang pongah, merusak alam dan mengabaikan kelestariannya. Hal ini dibuktikan dengan keputusan Germany untuk menutup seluruh reaktor nuklir yang dimilikinya, namun terus menggali manfaat dan solusi untuk mereduksi efek negatif dari teknologi nuklir yang dimiliki oleh dunia. Tidak memiliki bangunan pencakar langit yang mencatatkan rekor dunia, namun tetap dipercaya sebagai kiblat teknik sipil terbaik di dunia, dan bahkan rata-rata pencakar langit yang ada saat ini merupakan buah karya dari para insinyur Germany. Membatasi kecepatan kereta api di negerinya, namun membiarkan karya anak bangsanya melesat tanpa batas di negeri China. Tidak memiliki pusat peluncuran roket ruang angkasa, namun mampu menguasai seluruh pusat peluncuran wahana ruang angkasa di seluruh dunia. Tidak bernafsu menyaingi pangsa pasar otomotif Jepang, namun memilih fokus untuk mendalami segment yang diyakininya lebih baik dan lebih aman. Kini dunia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, meski Toyota pernah mencatatkan diri sebagai perusahaan otomotif terbesar dunia, namun disaat yang sama, dunia semakin mengakui dan meyakini nilai tambah yang diusung oleh teknologi otomotif Germany. Di saat perusahaan Jepang masih fokus memikirkan mobil murah, Germany sudah memasuki era engine V-shave..! Saat mobil-mobil Jepang sedang giat mengadopsi teknologi engine V6-V8, perusahaan otomotif Germany sudah akrab dengan engine V12, bahkan saat ini, Germany tercatat sebagai satu-satunya negara yang sudah secara nyata mengadopsi engine V24 yang dicangkokan ke dalam mobil karya anak bangsanya di Perancis, Bugati Veyron.
Pasca unifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur, dunia sudah mulai melihat banyak perubahan pada diri Germany. Bermodalkan kekuatan ekonomi, keuangan dan sistem perbankannya, Germany menjelma menjadi motor penggerak ekonomi Eropa, dan menjadi kunci utama terwujudnya Uni Eropa saat ini. Germany adalah anggota terpenting NATO di Eropa, namun menjalin hubungan yang sangat erat dengan Russia, yang notabene adalah negara yang telah merebut German Timur dari pangkuannya di era Uni Soviet dulu.
Dengan tetap membiarkan Amerika sebagi poros aliansinya, dan menjalin hubungan special dengan Russia, kini Germany seperti telah menemukan bentuk kehidupan yang dicarinya. Menegakan perdamaian tanpa harus terlibat peperangan, adalah solusi damai yang diusahakannya. Germany telah dan akan terus berupaya untuk bersikap kooperatif dengan bangsa manapun demi menegakkan perdamaian dunia. Seiring dengan terwujudnya damai, perdamaian dan kedamaian di negerinya, Germany mulai menarik diri dari kesibukan militer dunia, bahkan tangsi-tangsi militer yang dimilikinya, akan disulap menjadi taman dan pusat-pusat perlidungan hewan-hewan langka..!
Jika ilmu sudah ada dipuncaknya, yang dicari bukan lagi pengakuan, melainkan ruang untuk pengabdian. Bukan lagi penggentar, namun keinginan untuk mendengar..! Semoga kelak, bangsa kita mampu mewujudkan diri menjadi bangsa yang paripurna..! Aamiin..



Monday, June 22, 2015

DATA CENTER DI SINGAPORE..!

Banyak yang kebakaran jenggot saat isu ini terkuak ke publik. Sebagai bangsa yang besar, tidak salah jika kita merasa tidak memerlukan Singapore sebagai pusat data kita. Tapi sebagai negeri pedagang, inilah cara berjualan yang unik ala Singapore..!
Baru-baru ini MoD mereview buku putih pertahanan Singapore, yang isinya tentang gambaran sosok Singapore di tahun 2065..! Sangat mengejutkan, sekiranya Singapore tidak melakukan usaha-usaha radikal, maka tidak mustahil negeri Singa itu akan tergerus oleh perkembangan zaman. Bukan berarti Singapore akan ketinggalan, tapi justru sebaliknya, khawatir jika kelak Singapore tidak mampu menampung karya-karya spektakuler yang lahir seiring perkembangan zaman.
Keterbatasan luas wilayah, adalah sebuah sumber kegelisahan yang terus menghantui disamping masalah demografi. Satu-satunya jalan adalah dengan cara saling bertukar kepentingan dengan negara yang memiliki kelebihan dalam luas wilayah dan jumlah penduduk. Pada 2065, diperkirakan ekonomi Singapore juga menguat, begitupun dengan ekonomi Indonesia yang konon akan bertengger dikisaran 5 besar dunia. Hampir bisa dipastikan, pada saat yang bersamaan, Singapore akan menjadi jalur peredaran sekaligus perpindahan uang yang amat penting dari dan ke Indonesia..!
Berkaca dari pengalaman yang ada saat ini, tentang begitu besarnya uang yang raib dari pangkuan ibu pertiwi, nyatanya Singapore jauh lebih jeli dan detail dalam mengantongi data ketimbang yang kita sendiri miliki. Dari sinilah pangkal permasalahannya bermula. Singapore menawarkan sebuah solusi jitu yang win-win solution. Tapi saya yakin, bagi para kaum nasionalis di Indonesia, apa yang dilakukan Singapore adalah sebuah tindakan yang patut dicurigai. Namun bagi Singapore sendiri, inilah bentuk investasi penting di masa yang akan datang, mengingat mereka sudah tidak memiliki tanah untuk digadaikan, bahkan untuk menyimpan asset militernya sendiri, Singapore akan menemui jalan buntu, mengingat lautan yang dimilikinya sangat tidak mungkin untuk ditutup, karena justru dari lautlah negeri itu bisa hidup..!
Pertanyaannya sederhana, sudahkah bangsa kita memikirkan keberadaan data center itu untuk dibangun di Indonesia..? As far as I know, it never be thinked yet..!
Jadi yang salah siapa, Singapore atau kita..? Dan yang perlu juga siapa, kita atau mereka..?
Hehehe..! Baiklah, saya tidak ingin mencari siapa yang salah, tapi mari kita mencari sebuah perbandingan yang setara. Jika disektor pertahanan, duniapun tahu arah kebijakan yang akan kita ambil, tapi pernahkah kita tahu seperti apa bentuk dan rupa dari wajah perbankan kita di tahun 2065..?
Disinilah salah satu kecerdasan Singapore, dimana mereka mampu lebih dulu membuat gambaran detail tentang ekonomi dan perbankan nasional kita..! Jangan heran, jika orang sekelas Rini MS Suwandi pun turut terkejut, dan secara spontan merasa perlu akan keberadaan data center tersebut..! Secara pribadi saya meyakini tidak ada sedikitpun rahasia negara yang dijual Rini, karena dalam dunia inteligent, tidak semua data yang kita cari harus dicuri, apalagi sampai harus menodong..!
Beruntung kejadian ini terjadi di zaman yang serba modern, dimana informasi bisa langsung dikonsumsi oleh publik, sehingga kita sebagai rakyat biasa pun bisa dengan mudah mengetahui apa yang terjadi dengan pejabat tinggi negara kita. Ini sebuah tantangan..! Akankah kita tersadar dan kemudian bangkit..? Semoga...! 

Sunday, June 21, 2015

PINDAD


Meski bukan yang utama, tapi mungkin yang terbaik..!
Bulan yang lalu, Indonesia kembali menjadi champion dengan memborong lebih dari separuh medali yang disediakan dalam ajang lomba tembak militer ASAAM 2015 di Puckapunyal, Victoria, Australia...! Prestasi ini tentu sangat membanggakan, karena selain mencatatkan diri sebagai juara umum, Indonesia juga kokoh mempertahankan prestasi sebagai juara bertahan selama 8 pagelaran berturut-turut..! Sungguh sebuah rekor yang belum pernah digoreskan oleh delegasi manapun, bahkan oleh Australia sendiri sebagai sang Tuan Rumah..!
Meski kita datang bukan berbekalkan senapan produk Jerman ataupun negeri Paman Sam, namun nyatanya senjata Pindad SS kita sangat mengagumkan, bahkan pihak Australia dan Amerika merasa perlu untuk meneliti muatan teknologi yang dikandungnya..! Hehehe..! Ulah kolokan yang sangat memalukan..!
Kini dengan berbagai pencapaian prestasi yang telah diraihnya, TNI dan Polri kian yakin untuk tetap setia pada produk unggulan dalam negeri. Bahkan pihak militer Brunei, Srilanka, Cambodia, Timor Leste, Afrika dan Timur Tengah, telah menjadikannya sebagai pilihan utama.
Dampaknya sangat luar biasa, berkat kepercayaan global itu pula, kini Pindad telah mampu untuk terus mengupdate teknologi yang dimilikinya. Bukan hanya itu, setelah mengalahkan senjata-senjata lain dalam berbagai ajang lomba menembak, hari ini Pindad juga telah mengalahkan salah satu pabrikan senjata carbine terbesar dunia, Colt..!
Pabrikan yang menghasilkan carbine jenis M4, dan menjadi andalan tentara Malaysia, bahkan telah dirakit secara khusus oleh perusahaan strategis Malaysia, hari ini pula secara resmi telah melayangkan pernyataan perlindungan dari para kreditornya, alias bancruptcy, atau pailit..!

Andai sebuah gadget sudah ditinggal produsennya, alamat proses peningkatan dan jaminan kualitas pun akan segera berakhir. Jika ini yang terjadi, betapa sedihnya melihat tentara Malaysia yang berbekalkan senjata, tetapi sudah tidak ada lagi produsennya. Semoga berita duka ini tidak disia-siakan oleh Pindad untuk melebarkan sayapnya di negeri jiran tersebut..! Semoga..






Saturday, June 20, 2015

MENHAN MABUK KECUBUNG..?



Ada sesuatu yang menggelitik, sekaligus juga amat membanggakan, saat Menhan Ryamizard Ryacudu dengan tegas menyatakan sikap optimisnya. Lima tahun yang akan datang, atau kurang lebih sekitar tahun 2020, TNI akan mampu bertengger dalam jajaran 10 besar rangking militer dunia terbaik..!
Mari kita mengingat kembali, bukankah pada waktu itu IFX kita pun belum kelar, kapal selam kita hanya bertambah 3 unit Changbogo, F5E Tiger kita entah masih bisa terbang atau tidak, F16 A/B pun mungkin udah pada stroke, Hawk sudah terlalu renta, Golden Eagle dan pesawat dari Embraer pun tentu sudah tidak lagi muda..? Di Asean kita selalu kalah ama Singapore, jangan tanya kalau sama Australia. Lantas, apanya yang akan membuat kita mampu menjadi militer top ten in the world..?
Hehehe..! Seandainya bukan seorang Menhan yang melontarkan pernyataan itu, saya yakin siapapun dia akan mendapatkan serangan menyakitkan, dituduh ngigau, onani otak, mabuk kecubung, dan lain-lain..! Atau bisa jadi pak Menhan kita sedang melewati syndrome kekanak-kanakannya, maklum usianya juga sudah tidak lagi muda. Tapi kenapa pihak istana tidak merekrut staf ahli dari para formiler yang mengetahui banyak tentang seluk beluk militer dunia ya..? Gak cukup duit..? Hahaha..! Kasihan banget Indonesia, dari dulu miskin kok dipelihara..?

Thursday, June 18, 2015

BINTANG SELATAN DI LANGIT UTARA PARIS..!

Deru mesin jet yang saling bersahutan di angkasa Le Bourget, Paris, seolah menjadi musik pengiring bagi tersibaknya cahaya gemintang yang gemilang..!
Kali ini, pesona itu bukan hadir dari keanggunan sosok gadis semampai berambut pirang, berhidung mancung dan bermata biru. Kegenitannya juga bukan ulah model di atas catwalk yang memperagakan busana musim panas nan sexy dengan aroma parfum yang semerbak. Keanggunannya adalah pesona Timur nan teduh, namun tetap terkesan kukuh. Ini bukan tentang fashion ataupun international brand. Ini bukan tentang Chanel ataupun Prada, tapi tentang Garuda Indonesia..!
Datang dari negeri nun jauh di belahan bumi Selatan, kini Garuda Indonesia tidak lagi dipandang sebagai anak kampungan yang baru menginjak Paris. Jauh sebelum ini, maskapai penerbangan Indonesia, Lion Air, juga pernah menorehkan namanya di kota yang terkenal dengan keromantisannya. Kali ini, dalam pagelaran Paris Airshow 2015, Garuda Indonesia datang dengan penuh gebrakan. Perusahaan penerbangan plat merah Indonesia itu, melakukan pemesanan untuk pembelian 90 unit pesawat dari dua perusahaan aircraft raksasa dunia, yakni Boeing dan Airbus. Dari Boeing, Garuda Indonesia memesan 60 unit pesawat, senilai hampir $11 bilion, adapun dari Airbus, Garuda Indonesia juga memesan 30 unit pesawat senilai $9 bilion..!
Dengan nilai kontrak senilai hampir $20 bilion yang disepakati dalam sebuah event akbar, praktis nama Garuda Indonesia pun melambung tinggi..! Dunia seolah terkesima, karena ternyata kini poros kekuatan dan kekuasaan itu sedang bertiup ke arah Selatan belahan bumi ini. Tidak cukup sampai disitu, pihak Airbus juga menyampaikan apresiasinya terhadap sukses yang diraih berkat kerjasama setrategisnya dengan PT Dirgantara Indonesia. Setelah sukses mendukung PT DI dalam pengadaan helicopter tempur untuk TNI, kini PT DI dan Eurocopter akan segera memenuhi pesanan helicopter A365 N3+ untuk keperluan Tim SAR Indonesia..! Dan satu hal yang paling mengejutkan, adalah tersingkapnya rahasia penundaan pengiriman pesawat angkut militer A400M kepada Malaysia..! Bersama Inggris, Germany, dan Turki, negeri jiran itu telah menyatakan niatnya untuk menunda proses pembelian yang telah lama digembar-gemborkan, dan akan mengalihkan rencana mereka untuk pembelian 4 unit pesawat CN235 MPA dari PT Dirgantara Indonesia..!
Lagi-lagi, dunia pun terkesima..! Dalam perhelatan akbar itu, Indonesia benar-benar telah menjelma menjadi sesosok bintang terang..! Semoga taburan cahayanya, mampu menepiskan temaram yang bergayut syahdu di sudut jiwa-jiwa bangsa dan rakyat Indonesia, untuk terus bergeliat dan semakin berdaulat..!
From Le Bourget, the world will never forget..! Bravo Indonesia..!


Tuesday, June 16, 2015

PARIS AIRSHOW 2015 SEGERA DIBUKA..!

Paris Airshow 2015, dipandang kurang greget, mengingat minimnya kehadiran jet-jet tempur andalan yang lazim ditampilkan oleh produsen pesawat terkemuka dari Amerika, Russia, Inggris, Perancis, Germany maupun Swedia.
Paris Airshow 2015 kali ini praktis lebih banyak mengetengahkan tentang teknologi pesawat komersial, pesawat latih, pesawat tanpa awak, dan helikopter. Dari sekian banyak exhibitor, jagoan yang paling ditunggu justru pesawat komersial berbadan bongsor, Boeing 787-9, yang konon bisa lepas landas hampir vertikal..! Sepertinya Boeing sedang mengasah teknologi yang dicangkokannya pada pesawat tempur F35 VTOL. Kecanggihan B787-9, telah merebut antusias calon pengunjung yang telah berduyun-duyun mendatangi arena pameran di Les Bourguet, Paris, Perancis..! Kehadirannya mengalahkan aura yang dibawa JF17, pesawat tempur buatan Pakistan..!
Dengan demikian, hampir bisa dipastikan bahwa Paris Airshow 2015, akan menjadi panggung penghargaan bagi kemunculan B787-9 Dreamliner. Sebaliknya, akan menjadi sebuah lelucon dan bahkan ejekan bagi Airbus yang dinilai gagal dalam melahirkan pesawat pengangkut militer jumbo A400M. Boeing telah mengalahkannya dengan applikasi teknologi terbarunya..!
Dari Paris Airshow 2015, juga diperkirakan akan terjadinya lompatan-lompatan teknologi kedirgantaraan dimasa yang akan datang. Semoga di lain kesempatan, kita bisa menyaksikan pesawat besutan PT Dirgantara Indonesia, turut menggegarkan langit-langit kota Paris. Usaha ke arah itu telah ada dan amat nyata. Saya yakin dan percaya, tidak ada sesuatu yang sia-sia selama kita terus berusaha, bekerja dan berpikir keras serta bertindak cerdas..!
PT DI, di angkasa Paris, kami, pelangi, bintang, awan, mega dan langit merah tembaga, setia menantikan kehadiranmu. Tak kan pernah jemu, meski harus lama sabar menunggu..!


DARI KAA KEMBALI KE OPEC..!

Andai terlambat, saya mohon maaf...!
Saya ingin mengucapkan selamat atas kembalinya Indonesia dalam organisasi OPEC. Kini saya mengerti mengapa kita harus tetap berada di dalam organisasi itu. Tidak penting soal apakah kita telah menjadi negara pengimpor atau pun tidak. Nyatanya Pertamina tercatat sebagai salah satu produsen minyak pelumas terbesar di dunia dan masih mampu memasok kebutuhan bahan baku bagi industri petrokimia di dalam negeri. Selain itu, dengan jumlah lifting yang berada dikisaran 850,000 bph, adalah nyata sebuah jumlah yang tak tertandingi di Asia Tenggara, berada jauh diatas angka produksi yang dimiliki oleh Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.
Impor yang dilakukan Indonesia ternyata semata-mata hanya untuk memenuhi kekurangan atas kebutuhan BBM kita. Seandainya kondisi kilang yang ada cukup memadai, kita tidak perlu mengimpor BBM secara langsung, tapi cukup hanya dengan mengimpor minyak mentah. Dari minyak mentah, kita akan mampu mendapatkan ribuan item produk turunan..!
Seiring dengan bangkitnya tekad Indonesia untuk membangun sarana kilang dan meningkatkan investasi di sektor hulu, maka sudah sewajarnya jika kita juga memiliki kepastian pasokan bahan baku berupa minyak mentah. Sebagai langkah untuk mencapai semua itu, maka kembalinya Indonesia ke dalam organisasi OPEC, dinilai sebagai sebuah langkah yang tepat.
Negosiasi pun telah berlangsung dan menghasilkan kesepakatan yang menakjubkan. Negara-negara Arab, Afrika dan Amerika Latin itu bersedia menyuplai berapapun kebutuhan minyak mentah Indonesia, bahkan sanggup memberikan perlakuan istimewa sekiranya Pertamina melakukan investasi di sektor hulu di negara mereka.
Turnpoint sikap Indonesia, ternyata lahir disaat peringatan KAA di Bandung, bulan April yang baru lalu..! OPEC berharap banyak pada Indonesia untuk mengembalikan pamor organisasi tersebut. Tanpa OPEC, perekonomian dunia hanya akan digenggam oleh segelintir swasta. Kedaulatan akan kehilangan makna dan tak berarti apa-apa. Kita tidak rela, dan tidak akan pernah membiarkan bangsa dan dunia ini terjajah. Bersama OPEC, kita harus mampu mempertahankan kedaulatan, demi mewujudkan kesejahteraan.
"Jangan pernah kau matikan lampu di atas meja kerjaku. Aku akan kembali..!"



Sunday, June 14, 2015

BOSKU GAUL

Bagi saya adalah sebuah kebanggaan jika bisa bekerja di sebuah perusahaan, yang saya sendiri tidak tahu atau sangat jauh dengan sang Boss atau pemilik perusahaan tersebut..! Bebas berekspresi dan juga sangat berpengaruh terhadap tumbuhnya sense of belonging dalam diri kita, adalah benefit yang selama ini sangat saya nikmati..! Meski harus dihadapkan pada konsekuensi dimana kita akan bersaing dengan individu lain yang sama-sama datang dari berbagai penjuru dunia, nyatanya persaingan kecil itu sangat menarik dan bahkan sangat berarti bagi terus tumbuh dan berkembangnya spirit, kreatifitas, serta profesionalisme dalam diri masing-masing..!
Tapi bagaimana jika persaingan itu sendiri telah membawa kita semakin dekat pada titik dimana sang Boss yang walaupun selama ini kita anggap sangat jauh, tidak care, dan hanya menuntut hasil yang sempurna, tengah berdiri menatap kita, menggenggam berbagai catatan prestasi kita, bahkan terkesan telah sangat mengetahui karakter pribadi kita..? Hahaha..! Menatap matanya, seakan menatap kamera CCTV yang banyak terpasang di seluruh penjuru asset property yang kami kelola..!
Saya selalu mempunyai dua unit kantor di setiap unit property yang saya manage. Satu kantor akan bertempat di area kitchen, sedangkan yang lainnya berada di lantai yang terpisah. Suatu ketika, saya memasuki unit kantor yang biasa saya gunakan untuk menyelesaikan berbagai paperwork. Saya sangat kaget dan heran karena di atas meja saya terdapat laptop yang sangat jelas bukan milik saya. Maklum, saya sangat mengenali semua gadget yang saya miliki justru karena kesederhanaannya. Selama ini saya biasa bekerja dengan menggunakan produk laptop Vaio ataupun Macbook, namun yang tergeletak di atas meja itu sebuah laptop yang belakangan baru saya ketahui sebagai Razer Blade Pro 17. Ukurannya jauh lebih besar dari apa yang saya miliki. Baru saja terpikir untuk menanyakan tentang pemilik laptop itu pada sekretaris saya, tiba-tiba pintu kantor saya terbuka. Sekretaris saya datang bersama beberapa orang yang belum saya kenal. Suasana saling pandang pun berlangsung cukup lama, hingga akhirnya saya tersadar untuk menyambut tetamu saya sebagaimana mestinya. Suasana pun kembali cair, dan disaat itulah seorang diantara mereka memperkenalkan diri dan menuturkan maksud kedatangannya. Ternyata, lelaki tua berkebangsaan Jepang yang sejak dari tadi asyik memandangi dan tersenyum itu, rupanya tiada lain dan tiada bukan adalah Big Boss saya, adapun beberapa orang lainnya, merupakan partner utamanya yang selama ini bekerjasama membangun dan mengembangkan emporium bisnisnya di seluruh dunia. Luar biasa, dengan segala kekayaan yang dimilikinya, ternyata beliau masih memiliki sisi kesahajaan yang tampak sengaja dibiarkan untuk tetap tumbuh dalam dirinya.
Dengan sangat santun, beliau meminta maaf atas sikapnya yang secara tiba-tiba datang, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ia hanya ingin menikmati dan mencoba untuk menempatkan diri sebagai reguler customer. Berhubung suasana hotel sangat padat dan sibuk, akhirnya beliaupun merasa terpanggil untuk mengetahui secara lebih dekat ihwal operasional yang sedang terjadi. Sengaja memilih kantor saya selain karena saya lebih banyak sibuk di kitchen area, di dalam kantor saya juga terdapat monitor seluruh unit CCTV yang setiap saat menyajikan data kegiatan operasional hotel. Saya hanya bisa menggeleng, saat beliau mempersilakan saya untuk melanjutkan aktifitas saya, dan membiarkannya duduk di kursi tamu biasa.
Saat jam makan siang datang, beliau mengingatkan saya untuk break sebentar. Ketika saya menanyakan menu santap siang yang ingin beliau pesan, dengan halus ditolaknya, dengan dalih perutnya belum bisa beradaptasi dengan jam makan siang di Malaysia. Praktis, akhirnya di ruangan itu, hanya sayalah yang harus melakukan santap siang, sedangkan beliau duduk di meja saya sembari menghadapi laptopnya. Di tengah keasyikannya beliau mendekati saya sambil memperhatikan menu makan siang yang sedang saya santap. Sepasang sendok dan garpu diambilnya..! Alangkah terkejutnya ketika menyaksikan sendok dan garpu itu mendarat di atas piring saya. Sesuatu yang tidak pernah saya pikir sebelumnya. Seorang Boss dari sebuah perusahaan multinasional dengan asset puluhan miliar dollar, ternyata masih sudi mencicipi hidangan dari atas piring pekerjanya. Sembari menyuapkan makanan ke mulutnya, beliau berujar, 'Good job, son..! Kamu sangat mengagumkan. Aku ingin kamu tetap ada bersama kami. Tokyo amat memerlukan dan berterima kasih atas segala dedikasimu. Semoga kita akan tetap bersama..!'
Setelah melakukan pembicaraan sebentar, beliau pamitan untuk melanjutkan perjalanannya ke Australia. Saya bergegas mengantar rombongan beliau ke airport. Sebuah jet pribadi nan mewah telah menantinya. Di akhir pembicaraannya, beliau bilang bahwa laptopnya sengaja ditinggal untuk saya supaya bisa refreshing dengan segala koleksi games yang terkandung di dalamnya. Beliau tak ingin melihat saya stress sendirian..! Hahaha..! Saya terperanjat karena saya sendiri kurang ngeuh jika laptopnya itu tertinggal..! Anyhow, saya pun mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan kepeduliannya.
Di kantor, saya tertegun memperhatikan laptop tebal dan berat dengan layar yang cukup lebar. Dari bentuknya terlihat sangat bagus, namun jujur, saya kurang menyukai ketebalannya. Saat dibuka, saya kembali bengong dengan berbagai fitur yang dimilikinya. Selain sebagai laptop, ternyata bisa berfungsi sebagai media entertainment yang menakjubkan. Audiovisualnya luar biasa..! Tampilan keyboardnya juga sangat berbeda dengan laptop lainnya. Teringat kembali dengan saran sang Boss untuk menikmati hiburan games yang dimilikinya, saya hanya bisa tersenyum geli..! Maaf, saya bukan pecinta gaming, bahkan saya sama sekali gak pernah akrab dengan sebuah gaming. Karena itu jangan heran jika saya tidak pernah merespon setiap invitement dari berbagai sahabat untuk ngegaming. Soal game, saya kalah gaul dengan boss saya atau dengan anak balita sekalipun..! Hehehe..! Salam hangat..


Wednesday, June 10, 2015

PASAR

Sejak kecil kita pasti sudah mengenal pasar. Walaupun mungkin kesan yang tersimpan diantara kita tentang pasar akan sangat jauh berbeda. Dari mulai kesan yang menggambarkan tentang hiruk pikuk yang telah dimulai sejak dinihari, aroma sayur, daging, ikan dan aneka jajanan, gaya komunikasi yang khas, sampah, lalat, dan lorong-lorong becek, seakan telah menjadi identitas bagi keberadaan pasar-pasar kita. Namun saya yakin, hal itu kini hanya tinggal kenangan. Pasar di zaman sekarang, meskipun menyandang predikat sebagai pasar tradisional, namun nyatanya, kini sudah jauh berkembang, dan tampil lebih modern. Apapun yang ada di benak anda tentang pasar, saya tidak akan menggiring siapapun pada kenangan yang mungkin pernah dan begitu banyak kita rasakan dari sebuah pasar.
Pasar, dalam pengertian yang amat sederhana sering dijabarkan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan suatu transaksi. Pasar harus dilihat dari konteks aktivitasnya, bukan hanya pada tempatnya. Fungsi pasar juga nyatanya sangat kompleks, selain berfungsi sebagai media distribusi, pembentukan harga dan promosi, kini pasar juga menyandang fungsi-fungsi lainnya.
Pergeseran fungsi ini terbentuk sebagai akibat adanya dinamika dari para pelaku pasar. Maklum, sejatinya pasar adalah tempat pertemuan antara orang-orang yang berkeinginan untuk puas, uang untuk membeli, dan barang yang diingini. Pasar telah menjadi media yang harus mampu menampung harapan, daya beli dan tingkah laku..! Dari sinilah sesungguhnya sebuah persaingan pasar dimulai. Masing-masing saling mengidentifikasi dan ingin menguasai. Pasar tidak lagi tercipta, melainkan harus secara sengaja dicipta. Jika perdagangan adalah sebuah aktifitas yang terwujud dari adanya demand dan supply, maka kedua-dua sisi harus sama-sama memiliki kekuatan. Jika suatu rezim ingin menguasai sebuah pasar, maka langkah mutlak yang harus diciptakan adalah dengan cara memperkuat salah satu sisinya, atau sekaligus dua-duanya..! Tanpa satupun kekuatan, niscaya kita hanya akan menjadi mangsa pasar, tidak hanya sekedar pangsa pasar..!
Berada di posisi manakah bangsa kita saat ini..?
Impian setiap manusia dan bangsa adalah swasembada. Namun pada kenyataannya, swasembada adalah sesuatu yang amat langka. Meskipun mungkin kita mampu memproduksi suatu produk, namun tidak serta merta mampu memenuhi kebutuhan kita. Karena proses pemenuhan kebutuhan akan melewati mekanisme pasar terlebih dahulu, sehingga faktor demand and supply akan mengalami sebuah proses guncangan, dimana para pelaku akan lebih berinteraksi dengan menggunakan harapan, daya beli dan tingkah laku. Menyadari betapa pentingnya faktor guncangan di fase terakhir dari sebuah proses perdagangan, maka berbagai taktik dan strategi jitupun bermunculan. Tidak sedikit untuk menguasai sebuah pangsa pasar, suatu negara secara licik menerapkan praktek dumping. Dan yang paling sadis, adalah praktek bumi hangus yang diterapkan USA baru-baru ini..!
Sebelumnya kita ketahui bahwa harga minyak dunia selalu berada di level seratus dolar lebih per barel. Dengan kemampuan teknologi dan industrinya, USA melakukan perluasan sumber daya energi, meningkatkan cadangan minyaknya di seluruh dunia dan menampung sebagian besar minyak yang diproduksi oleh dunia..!
Alhasil, dengan berbagai sumber energi yang dimilikinya, USA memiliki industri yang tahan banting. Meskipun mereka mengimport minyak dalam jumlah besar, namun import mereka tidak untuk tujuan konsumsi. Mereka adalah penimbun minyak terbesar, tapi dengan penguasaan teknologinya, mereka juga menjelma menjadi penyimpan cadangan minyak dunia terbesar..! Tidak heran, ketika mereka menemukan kesulitan untuk menaklukan sebuah kekuasaan, maka satu per satu kekuatan yang dimilikinyapun dimainkan..! Harga minyak sengaja dicipta untuk jatuh tersungkur dan lemas pada harga terendah, dan bahkan sama dengan harga minyak puluhan tahun lalu, padahal disaat yang sama, cadangan minyak dunia semakin menipis, terkikis dan bersiap untuk habis..!
Dunia terhenyak..! Negara-negara yang masih menumpukan perekonomiannya pada minyak menjadi linglung dan limbung, dan diyakini masih akan terus mengalami gejala serupa. Apa yang dilakukan oleh USA sangatlah cerdik..! Ketika semua bangsa terikat dalam sebuah rezim pasar, maka mereka akan berjamaah mengikuti dinamika pasar. Padahal fenomena dalam pasar itu sendiri hanya dikuasai oleh segelintir penguasa pasar. Dalam seketika, USA pun telah dianggap sebagai imam pasar internasional. Kita cenderung akan melakukan apapun yang telah dicanangkan oleh USA, padahal kita tidak tahu sama sekali apa yang akan terjadi di ujung fenomena pasar yang sengaja mereka cipta..!
Akhirnya, bak kerbau dicocok hidung, negara-negara di dunia telah latah turut menurunkan harga minyak di pasarannya. Yang terjadi justru benturan antara pemerintah yang ingin menjaga kesehatan fiskalnya dengan rakyatnya yang menuntut penurunan harga. Andai suatu kekuasaan menuruti keinginan pasar yang menuntut penurunan harga, maka dia akan kehilangan sumber modal pembangunan nasionalnya, dan disaat itulah lembaga keuangan dunia yang notabene dikuasai USA akan masuk dengan mudah untuk menyalurkan investasinya, yang sebenarnya tidak ngoyo untuk segera meraih laba, karena tujuan yang sebenarnya adalah pelemahan ekonomi nasional yang mengalir menuju terciptanya krisis nasional, dan disaat itulah mereka akan mengeksekusi tujuan utamanya, menguasai seluruh sumber daya alam yang dimiliki, bahkan kemudian merebut kedaulatan. Krisis sengaja dicipta agar mereka bisa tampil bak dewa yang dipuja oleh semua bangsa, namun sesungguhnya mereka sedang menebar binasa..!
Maaf, waktu pemimpin kita menaikan harga BBM, saya tidak terlalu berminat untuk mengomentarinya, karena sudah terlalu banyak yang berkomentar. Namun demikian, saya selalu berusaha mencari tahu ke arah mana setiap kebijakan yang dibuat akan dibawanya. Sampai kemudian saya menyadari bahwa sesungguhnya USA sangat nyinyir dengan tindakan yang diambil Indonesia. Di saat negara-negara lain kehilangan sumber pendapatan negaranya, justru kitalah satu-satunya negara di dunia yang mampu mencatatkan pendapatan dari sektor migas, padahal kita tahu, sejak 2003, Indonesia telah secara resmi menjadi negara pengimport minyak, dan keluar dari keanggotaan OPEC..!
Ingat, pasar adalah tentang harapan, daya beli dan tingkah laku..! Haruskah kita menggantungkan harapan bangsa ini di atas pundak sebuah negara asing..? Jika itu yang kita inginkan, apalah arti kemerdekaan yang telah kita raih.? Jika kita turut mengamini kehendak sebuah bangsa, apakah itu sebuah tingkah laku bangsa yang berdaulat..?
Mari kita gali bersama semua fakta dan data yang ada. Adakah negara yang turut menurunkan harga mendapatkan stabilitas ekonomi yang mumpuni..? Tidak, semuanya justru lebih parah dari kita..! Karena syarat penurunan harga minyak yang telah disepakati oleh rezim pasar internasional, adalah penerapan Government Service Taxation..! Jika industri dan kegiatan eksport suatu negara masih lemah, lantas seberapa besarkah nilai GST yang bisa digunakan untuk menggantikan sumber pendapatan yang hilang..? Hehehe..! Sangat tidak memadai... 

Tuesday, June 9, 2015

ANTARA AMERIKA DAN AUSTRALIA

Berkesempatan mendapatkan pencerahan langsung dari diplomat senior Indonesia, Hasyim Djalal, pasti akan menjadi moment yang tidak bisa anda lupakan. Paparannya betul-betul tiga dimensi..! Sangat holistik..!
Saya yakin siapapun akan terkejut saat mengetahui betapa besarnya jumlah dana hibah yang diterima Indonesia setiap tahunnya. Konon bisa menyamai bahkan melebihi besaran GDP negara-negara dunia ketiga..! Namun demikian, semakin besar hibah yang kita terima, akan berimbas pada semakin besarnya beban politik yang harus ditanggung oleh pemerintah. Maklum, hibah bukanlah sebuah hadiah yang diberikan begitu saja tanpa ada maksud tertentu. Hibah tak lain dari sebuah aksi politik yang konon sedikit lebih baik daripada sekedar omong kosong. Bagi negara-negara yang sedang membangun, dana hibah juga nyatanya cukup diperlukan dan butuh manajerial yang tepat, karena jika salah melangkah, dana hibah hanya akan menjadi sebuah jeratan dan biang ketergantungan.
Tahun ini Australia telah memangkas bantuan luar negerinya pada Indonesia dan negara-negara Asean lainnya hingga sebesar 40%. Namun demikian, baru-baru ini kongres Amerika Serikat telah mengajukan usulan untuk memberikan bantuan luar negeri pada Indonesia, dan tiga negara Asean lainnya, yakni Thailand, Philippines, dan Vietnam, yang besaran jumlahnya cukup lumayan besar, hingga mencapai angka lebih dari $420 milion.
Sangat menarik, disaat di belahan dunia lain ada banyak negara yang sedang menantikan bantuan, kenapa Australia dan Amerika lebih tertarik untuk membantu Indonesia..?
Hehehe..! Ini jelas ada sebuah kepentingan besar yang diinginkan.
Australia memberikan bantuan luar negerinya setelah Indonesia menolak menerima perjanjian kerjasama pencegatan manusia perahu yang dibanderol pada harga $1 bilion per tahun. Karena kita tak ingin didikte oleh negara manapun, tawaran itu pun akhirnya disambar oleh Malaysia dan Philippines.
Kini Amerika pula yang tiba-tiba bermurah hati. Tentu, ada sesuatu yang sedang diinginkan oleh Paman Sam. Ya benar sekali, mereka sangat berharap kita bisa menjadi pemain bayaran yang bisa menyekat pergerakan China di Laut China Selatan. Tidak hanya itu, setelah kita menerima hibah 24 unit F16C/52ID, tidak lama berselang kita juga mendapat tawaran beberapa unit heli Apache dan Chinook..!
Apakah Amerika sedang jual obral..? Tidak, apa yang mereka lakukan sejatinya adalah sebuah tindakan yang amat terukur. Kita bisa memesan dan membeli alutsista apa saja dari Amerika mulai saat ini dengan tetap berpatokan pada plafon maximum yang telah mereka tentukan berdasarkan nilai offset yang telah dihitung untuk Indonesia. Konon, kita mengantongi hak offset hingga mencapai $18 bilion. Amerika berkomitmen untuk menyerahkan hak offset ini pada Indonesia, dengan tetap membungkusnya dalam kemasan kredit eksport, agar Indonesia bisa tetap menjadi eksekutor setiap kepentingan Amerika di lapangan. Selain itu, mereka juga telah mendorong World Bank untuk terjun langsung dalam investasi project di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, diawal penawarannya, WB siap untuk mengucurkan pinjaman hingga $11 bilion. Sasarannya juga masih sama, menjegal pergerakan China di Indonesia dan Asean. Luar biasa, seandainya kita menerima semua tawaran itu, maka kita akan menjelma menjadi pion utama bagi setiap kepentingan USA.
Tiba-tiba barusan China mendesak Indonesia untuk sesegera mungkin ikut mewujudkan program kerjasama Jalur Sutera/Silk Road yang telah digagasnya sejak lama. Disini terlihat ada sedikit kerancuan. Silk Road abad 21 ternyata lebih berpostur militer, dan sangat jauh dari kesan saudagar. Pemetaannya lebih ditekankan pada pemerataan kekuatan bersenjata dan memastikan kehadiran kekuatan militer China dari Asia Tenggara, Persia hingga Mediterania..! Akankah kita memaksakan menjadi bagian dari Silk Road abad 21 ini..? Perlu sebuah pemikiran dan perhitungan yang lebih matang..! Hehehe..


Sunday, June 7, 2015

BISNIS PERANG..!

Di zaman sekarang, perang tidak lagi melulu dipandang sebagai sebuah bencana. Karena nyatanya, perang seringkali dilakukan sebagai sebuah cara untuk menggolkan sebuah kepentingan.
Selama ini kita mengetahui bahwa Amerika sangat rajin berperang di Timur Tengah..! Alhasil, negeri Paman Sam itu, kini telah menjelma sebagai raksasa migas dunia, meskipun kandungan migas di negaranya tidaklah sebesar kandungan migas di negara-negara Arab..!
Selain migas, dari perang yang diciptakannya pula, Amerika telah mampu menghidupi industri strategis yang dimilikinya hingga mampu menyandang predikat sebagai negara eksportir senjata nomor wahid di dunia..! 
Perang mungkin akan sangat mematikan, tapi bagi Amerika sendiri, sepertinya perang telah menjadi sebuah media bisnis yang sangat menguntungkan. Kegiatan ekonomi bukan lagi mencakup sektor industri dan perdagangan. Ketika keduanya dipandang mandeg, maka tidak mustahil bagi Amerika untuk menempuh jalan perang. Setelah sekian lama menguasai nuklir sebagai sumber energi bagi industrinya, Amerika juga sangat berkepentingan untuk memastikan agar perang senantiasa tetap ada. Dengan peranglah perekonomian Amerika menjadi terus terjaga dengan hangat..!
Beberapa waktu lalu, kita telah memborong alutsista dari Germany berupa Main Batle Tank Leopard 2 yang disertai dengan Transfer Of Technologynya. Bagi negara-negara Eropa sendiri, keputusan Germany yang memberikan TOT pada Indonesia dipandang sebagai sesuatu yang tidak lumrah. Tidak heran jika kemudian banyak pertanyaan yang berkumandang..! Kepentingan apakah yang sedang diincar oleh Germany..?
Kini jawaban itu terjawab sudah..!
Jika Germany tidak memberikan TOT pada Indonesia, maka Germany akan kehilangan keuntungan dari setiap Leopard 2 yang akan terus beredar. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan, sang pabrikan rupanya telah berencana untuk menghadirkan pengganti Leopard 2, yakni Leopard 3 pada 2030..! Jika Germany pelit, maka margin dari Leopard 2 itu akan turut mati bersamaan dengan produksinya yang terhenti. Pada Leopard 3 nanti, Germany akan menggandeng French..! Sehingga meskipun kelak Germany hanya memoroduksi Leopard 3, tapi Germany sendiri masih akan mendapatkan fee dan royalty dari setiap Leopard 2 yang diproduksi oleh Indonesia maupun Swiss..! Dengan adanya skema seperti ini, strategi bisnis yang ditempuh Germany jadi lebih mudah dibaca..! Dengan merangkul French, secara otomatis pangsa pasar Germany menjadi lebih luas dengan adanya akses mudah ke Afrika. Disaat itulah, Germany akan mendorong Indonesia untuk mensuply Leopard 2 ke negara-negara di benua hitam tersebut, yang secara kebetulan memiliki hubungan dan kepercayaan yang amat baik terhadap Indonesia..!

Hahaha..! Sangat cerdik..! Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Jika Indonesia ingin mendapatkan margin yang lebih besar lagi, maka mulai saat ini, kita harus terus melakukan terobosan dan inovasi, agar mampu melahirkan sebuah teknologi yang mumpuni. Sudah saatnya kita memiliki dan mengekspor produk alutsista buatan sendiri..!
Go Pindad go..!

Friday, June 5, 2015

UDARA ITU PAYUNG, BUKAN SEKEDAR MEGA MENDUNG

Sebulan lagi, tongkat estafet itu harus berganti..!
Dan ini adalah doa, cinta serta harapan pribadi.
Semoga Kang Agus Supriatna bisa menjadi penerus Jenderal Moeldoko.
Selamat datang The Next Panglima..!
"Kita selalu bilang bahwa wilayah terluas Indonesia adalah laut..! Pernyataan itu keliru, yang benar adalah udara..!"
Menguasai udara bisa bermakna kita bisa menguasai semuanya..!



OFF BUDGET

Seorang mantan pejabat organisasi terkemuka di Germany pernah berbincang dengan saya. Dia bercerita tentang Indonesia dan tradisi Off-Budgetnya..!
Tradisi Off-Budget..?
Saya tiba-tiba berpikir keras, antara mengerti dan tidak. Kaget, malu, bangga, semua bercampur menjadi satu..!
Namun yang jelas, hingga kini organisasi tersebut masih mencatatkan Indonesia sebagai pelaku abadi praktek Off-Budget itu.
Kita semua tahu bahwa bangsa ini dari dulu sudah dicap sebagai negara paling korup..! Di Indonesia sendiri, tindakan korupsi yang paling lazim terjadi adalah praktek suap dan pungli..! Saya yakin, kebiasaan ini tidak akan pernah hilang selagi Indonesia masih menjalankan praktek Off-Budget tersebut..! Lantas, apa sih sebenarnya Off-Budget itu..?
Off-Budget atau anggaran tertutup, adalah anggaran yang ada namun tidak menyertakan sumbernya secara nyata. Hasil rampasan, pembayaran denda, dan lain-lain, biasanya akan masuk ke dalam kas negara, namun seringkali tidak termasuk sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Disinyalir, Indonesia memiliki jumlah simpanan kas negara yang amat besar dan diinvestasikan di berbagai industri strategis dunia. Laba dan bunga yang diperolehnya bahkan sangat lebih dari cukup untuk membiayai pembangunan salah sebuah departemen pemerintah.
Seorang ekonom terkemuka Indonesia juga pernah mengungkapkan bahwa laporan organisasi dari Germany itu benar, saat menyorot anggaran pertahanan Indonesia pada 1998 yang mencapai $8 bilion..! Padahal kita ketahui, bahwa pemerintah selalu mempublish jumlah anggaran tersebut hanya sebesar 25%nya saja. Dan itu terjadi hingga kini..!
Saya teringat dengan reaksi TNI yang coba meredam niat KPK yang ingin memeriksa proses pembelanjaan senjata. Semua stakeholder negeri ini sepertinya sepakat untuk tidak mengumbar syahwat KPK tersebut..! Akhirnya kitapun mafhum, bahwa KPK gagal menggoyang TNI. Sepertinya apa yang dibenarkan oleh ekonom terkemuka itu memang benar adanya. Buktinya, pada tahun 2000, ketika anggaran militer kita hanya sebesar Rp 10 Triliun lebih, atau sekitar $1,4bilion, menhan Juwono Sudarsono masih bisa belanja alutsista dari negara-negara eks Soviet Union..!
Bagaimana sekiranya kita konversikan dengan anggaran kita yang ada saat ini..? Jika $9 bilion adalah 25% dari total anggaran yang dipublish, berarti anggaran militer kita sudah sebesar $45 bilion, alias lebih dari Rp450 Triliun..! Sungguh, sebuah anggaran yang lebih dari cukup untuk sekedar membeli sebuah senjata, bahkan meski harus dibeli dengan pabriknya..!
Sesuatu yang masih sangat misterius hingga kini adalah, kemanakah laba yang diperoleh dari badan-badan usaha milik TNI yang pada zaman menhan Juwono Sudarsono dilikuidasi..? Meskipun ada laporan yang menyebutkan telah masuk ke dalam kas negara, tapi pernahkah kita mengetahui jejak selanjutnya..? Di era Habibie, IPTN selalu mendapatkan suntikan modal dari dana non budgeter. Tapi dalam laporan ke IMF, modal IPTN diambil dari APBN..!

Dari ilustrasi ini, saya bisa memaklumi, sekaligus meyakini bahwa di luar APBN, masih ada Kas Negara yang memiliki simpanan yang mungkin setara atau bahkan lebih besar dari APBN itu sendiri...! Satu hal yang saya khawatirkan adalah jika keberadaan Kas Negara inilah yang justru menjadi tujuan dan incaran setiap orang untuk bisa memimpin negeri ini..! Siapapun niscaya akan terlena, dan bisa jadi akan melupakan fokus dan tanggung jawabnya..! Semoga tidak demikian..! Aamiin..


Dan ini lelucon terbaik di bulan Mei 2015, versi saya..!

Angkatan Laut Taiwan mendapati kapal Mistral Class, French yang diguide oleh kapal dari jenis Lafayete Class melintasi selat Taiwan. Ketika pihak berwenang Taiwan mencoba untuk mendapatkan klarifikasi dari French navy, namun mereka hanya mendapatkan jawaban konyol yang innocent..!

"Maaf, mungkin radar anda yang salah..! Kapal kami tidak ada yang berlayar ke Asia saat ini. Semuanya lengkap dan masih tertambat di dermaga..!"

Jangan-jangan, mistralnya emang benar udah ada yang hilang..! Hehehe



Armata Tank

Benarkah Armata Tank yang baru diperkenalkan oleh Russia baru-baru ini merupakan tank generasi terbaru..?
Mengapa diawal pembangunan project Armata, pihak Russia sangat ingin menggandeng Germany..?

Ini fakta dan kisahnya..!

Germany menolak ikut serta dalam project Armata karena mereka telah tahu sejak lama tentang kualitas dan kemampuan yang akan dimiliki oleh tank tersebut. Yang paling mengejutkan adalah tentang sosok pembuat Armata itu sendiri..! Armata Project ternyata murni hasil karya seorang warga Germany. Dulu dia merupakan seorang engineer handal di Berlin. Pasca unifikasi Germany, konsep Armata sempat disodorkan kepada pemerintah Germany, namun ditolak karena masih kalah bersaing dengan Leopard. Akhirnya, design inipun dijual pada Russia yang saat itu baru selesai dengan project PT90-91nya..! Konsep Armata telah disimpan rapi selama hampir 30 tahun..! Karena itu sangat tidak heran, jika kemudian Germany menolak untuk bergabung dalam project Armata yang dimotori Russia..! Namun untuk bisa tetap menguasai pangsa pasar Tank dunia yang selama ini dipegang Germany, maka Germany pun memilih untuk menggandeng French untuk membangun Leopard 3. Sejatinya, Armata tidak lebih baik dari Leopard 2A7. Maka kehadiran Leopard 3 nanti hampir bisa dipastikan akan menjadi sebuah lompatan besar dalam dunia industri tank, dan menempatkan Armata kembali sebagai tank kelas medioker yang bersaing dengan Leopard 2A7 yang pada saat itu mungkin sudah dibangun oleh Switzerland dan Indonesia..!