Sunday, January 18, 2015

QZ 8501 ADALAH TAMBANG MURAH, BUKAN PASAR MURAH..!

Doa tulus tak hentinya kita panjatkan untuk para korban pesawat Air Asia QZ8501, semoga kehidupan surga telah menyambutnya penuh indah dan damai. Begitupun untuk keluarga tercinta yang ditinggalkan, yang pasti merasa sangat kehilangan, semoga senantiasa tabah dan berlapang dada, untuk menerima segala takdirNya..! Kehidupan hanyalah sebuah perjalanan sementara, pada akhirnya, kita semua akan kembali ke haribaanNya..! Mari jangan pernah berhenti berdoa, apalagi menistakan keagunganNya, niscaya batin akan kian tersiksa. Saya percaya, kita adalah tergolong dalam kelompok manusia yang bijaksana..! Amien..!
Kendatipun hati saya terasa berat untuk menuliskan tentang isu yang tersebar di luar Indonesia yang berkaitan dengan musibah AA QZ8501, tapi saya mencoba untuk memaparkannya, semoga tidak menjadi blunder, sebaliknya saya berharap agar hal ini bisa semakin memberikan kewaspadaan pada kita semua. Sekali lagi, saya mohon maaf, tidak ada maksud untuk menari di atas luka orang lain..!
Ganjil..! Adalah kesan pertama yang tertangkap oleh dunia manakala banyak negara yang secara sepontan menyiapkan peralatan perang canggihnya untuk membantu pencarian pesawat AA QZ8501 yang jatuh di perairan selat Karimata. Pertanyaan kecil yang cukup menggelitik adalah, apakah sikap yang sama akan ditunjukan oleh dunia, sekiranya musibah itu terjadi pada maskapai penerbangan dari benua lain, katakanlah pesawat penumpang milik salah satu negara kecil di Afrika atau Amerika Latin..?
Hehehe..! Sepertinya semua orang menyangsikan ketulusan niat di sebalik tawaran bantuan yang diulurkan. Syukur, sikap waspada dan siaga telah ditujukan oleh para pengambil keputusan kita. Akhirnya kitapun secara gentle dan sigap menyatakan diri untuk memimpin misi pencarian itu. Sikap ini telah menutup pintu negosiasi dan kompromi dengan pihak asing. Seandainya keputusan itu terlambat kita ambil, bisa jadi isunya akan melebar, bahkan mungkin akan memunculkan modus-modus baru..!
Salute..! Kata kedua ini ingin saya tujukan untuk Basarnas dan TNI..! Basarnas telah bekerja cerdas..! Setidaknya mereka tidak bersikap egois, dan sangat terbuka terhadap segala kekurangan yang dimilikinya. Komunikasi yang harmonis dengan pihak TNI, adalah sebuah gambaran iklim profesional dalam badan tersebut. Mereka tidak kegatalan dengan melibatkan banyak media ke dalam proses pencarian, melainkan tetap fokus pada usaha evakuasi. Dengan watak nekad dan keras yang dimiliki TNI, pencarianpun berbuah manis. Dengan kehadiran TNI, setidaknya telah memberikan ketenangan dan kepastian pada seluruh team pencarian, bahwa misi itu berada di bawah satu komando, yakni TNI...! Bayangkan seandainya keputusan yang terkesan sepele inipun terlambat kita ambil, kekisruhan dan ketidakpastian akan menjelma. Misi besar tanpa organisasi yang baik, akan berujung pada sebuah kebuntuan dan kegagalan. Pengalaman pada musibah serupa sebelumnya, telah menjadi sebuah pengalaman berharga. Terima kasih untuk semua pemangku jabatan terkait di pemerintahan RI, karena anda tidak merecoki misi ini dengan berbagai lakonan dagelan dan pencitraan..!
Bangga..! Karena akhirnya misi itu tidak berakhir sia-sia. Meski dalam terjangan ombak yang dahsyat, nyatanya dunia telah menjadi saksi aksi-aksi heroik yang ditunjukan oleh para personel TNI kita. Konon, aksi ini sebelumnya hanya bisa disaksikan dalam layar-layar film karangan sineas Hollywood. Seandainya di TVRI masih ada tayangan acara yang bertajuk Aneh Tapi Nyata, bisa jadi aksi-aksi itu pun akan turut menghiasi slot tayangan tersebut. Sungguh, sesuatu yang sangat beda..!
Lega..! Usaha pencarianpun berakhir dengan diketemukannya black box diantara kepingan pesawat AA QZ8501. Kotak hitam yang walaupun pada kenyataannya berwarna orange itu, berhasil ditemukan oleh TNI. Ibarat sebuah kompetisi, maka berarti kita telah menggapai piala yang sedang diperebutkan. Game is over..! We are the champion..!
Apakah saya harus mengakhiri tulisan ini..? Tentu saja tidak, karena saya juga tahu bahwa masih ada point yang belum merepresentasikan judul di atas..! Hehehe..! Saya percaya, anda semuanya pasti lebih jeli. Dalam misi pencarian itu, ternyata ada misi pameran yang terselubung. Di bawah doktrin barunya, militer Russia mengirimkan teamnya untuk menyapa US sambil mengenalkan produk radar handalnya. Begitu pun dengan US, yang beberapa hari kemudian melakukan perjanjian peningkatan kerjasama pertahanan dengan RI. Rumor baru pun merebak, bahwa kita akan mengakuisi pesawat F16 Block 60..! Benarkah..? Hehehe..! Yang jelas, Raytheon baru menawarkan radar AESA terbarunya..! Ironisnya, radar ini pun telah dicangkokan pada Eurofighter Typhoon dari Inggris, yang direkomendasikan oleh PT DI sebagai pengganti F5E Tiger kita..! Dan lebih ironis lagi, beberapa hari lalu dubes Inggris untuk Indonesia, telah datang berkunjung ke rumah BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta. Pertanyaan pun kian mengembang bahkan mungkin mengambang..!
Akankah kita mengakuisisi pesawat beradarkan AESA terbaru dari USA..? Ataukah kita akan mengakuisisi radar AESA terbaru untuk mengupgrade pesawat tempur lawas kita..? Atau, mungkinkah AESA akan menjadi piranti penting dalam project IFX kita..? Atau mungkin juga si Typhoon sudah mendekati garis takdir untuk diakuisisi TNI, dimana USA punya keuntungan ekonomi dari setiap radar AESA yang dicangkokkannya..! Wallahualam..! Biarlah Tuhan dan TNI saja yang tahu. Dengan telah diketemukannya black box Air Asia oleh TNI, semoga akan segera mengakhiri kompetisi terselubung di Laut Jawa.
Tinggalkan dan biarkanlah laut kami tetap tenang, agar ikan-ikanku bisa tetap berenang diantara layar-layar terkembang, remang bintang dan bulan yang mengambang. Terima kasih karena telah datang bertandang..! Jasamu kan kami kenang..! Kini saatnya untuk kalian pulang..! Langkahmu kuiring dengan lambaian..! Selamat jalan..!

Batal Suka ·  · 

No comments:

Post a Comment