Sunday, October 12, 2014

Lobby Maut ala KSAL (Marsetio)..!

Di laut kita jaya..! Mungkin kalimat itulah yang dibisikan oleh Kasal Marsetio saat melakukan perbincangan dengan rekan sejawatnya dari Taiwan, saat keduanya bertemu di US beberapa waktu yang lalu. Bisik-bisik itu semakin asyik, sehingga setelah acara di US itu selesai, acara bisik-bisik pun berlanjut hingga ke Taiwan..!
Bukan Marsetio dong kalau gak jago ngolah tata bahasa. Lulusan Akabri terbaik dari matra laut ini, selain dikenal jago strategi saat menuntut ilmu di Amerika dan Inggris, penguasaan keilmuannya sudah banyak disebarkan ke berbagai negara. Sebagai seorang perwira yang cerdas, tidak heran jika akhirnya dunia turut memaksa beliau menjadi seorang dosen terbang di berbagai kelas perwira terkemuka dunia. Diam-diam, ternyata nama Marsetio telah lama menjadi dosen idola. Sultan Brunei, raja Monaco, pemimpin Taiwan, perwira negara-negara NATO, pernah merasakan tajamnya pemikiran dan strategi yang dimilikinya. Tidak heran, jika kemudian para analis dunia, lebih suka menyandingkan China dan Indonesia dalam konteks konflik Laut China Selatan. Tak terbantahkan, hanya dua negara inilah yang dianggap lebih bernyali, yang lainnya tak lebih dari sekedar backing vocal..!
Adalah Marsetio, yang menjalin persahabatan begitu dekat dengan para pemimpin Taiwan. Kedekatannya sangat meresahkan China, tapi sekaligus juga sangat menyejukan China. Sepertinya Indonesia memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup tentang kekuatan China yang sebenarnya. Tidak mengherankan pula jika dalam kunjungannya ke China beberapa waktu lalu, Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, berani berkoar pedas di kandang Singa..! Hal yang tidak pernah dilakukan oleh pemimpin militer lain manapun..! Marsetio adalah aktor laut yang sangat diperhitungkan di dunia internasional.
Sebagian besar diantara kita, mungkin banyak yang tertanya-tanya atas penghargaan yang diterima Marsetio baru-baru ini. Bukan main-main, ini sebuah penghargaan atas jasa-jasa besar lho..! Pertanyaannya, jasa besar yang mana sih..? Rasanya bukankah Marsetio senantiasa ada di Indonesia..? Hehehe..! Cukup menggelitik bukan..?
Marsetio telah bekerja melampaui batas-batas negara. Konflik LCS, telah dimanagenya dengan kemasan yang sangat elegan. Philippine bisa kembali berdampingan dengan USA, Vietnam bisa menurunkan tensinya dengan China, hubungan diplomasi Russia dan Jepang bisa berjalan lancar, China bisa lebih santun terhadap Taiwan, dan USA bisa menekan Australia untuk tidak menyepelekan kekuatan Indonesia..! Hasilnya..! Luar biasa..! Meski konflik itu ada, tapi nyatanya, perang masih selalu bisa dieliminir..! Marsetio berhasil memainkan perannya sebagai conductor perhelatan kekuatan di laut Pacific..!
Di Taiwan, Marsetio terlibat dalam perencanaan modernisasi Angkatan Laut Taiwan. Ironisnya, dalam program ini, Taiwan hanya sedikit melibatkan peran serta USA. Akankah Indonesia turut terlibat di dalamnya..? Masih menjadi sebuah misteri. Tapi kedekatan ini, telah menambah satu lagi teka-teki kekuatan Indonesia di masa mendatang. Diterangkan, bahwa pihak Taiwan merasa puas dengan pencapaian kerjasama yang selama ini terjalin..! Jika ini faktanya, kita telah menemukan jawaban atas alasan Jepang yang dengan suka rela menghibahkan kapal patrolinya pada Indonesia..! Indonesia harus dibuat kuat, supaya tidak ada gap kekuatan yang mencolok di Asia Tenggara..! Dunia menyadari arti penting kehadiran Indonesia dalam peta perdamaian dunia.
Bersama Marsetio, dikabarkan bahwa Taiwan berencana memodernisasi armada tempur lautnya, dengan membeli asset tempur baru berupa:
- 4 destroyer 10000 tones.
- 18 fregrate catamaran.
- 11 LPD
- 8 subs.
Akankah kali ini Indonesia menolak tawaran hibah kapal-kapal eks Angkatan Laut Taiwan..? Hehehe..! Biarlah Dephan saja yang tahu..!




2 comments:

  1. Bung Yayan... selamat atas blog barunya. Cerita kewiraan yang dibungkus leak khas Yayan. Keep Posting dan numpang pertamax, hehehe.

    Salam Kenal dari SR JKGR

    Bugh

    ReplyDelete
  2. Ternyata ada disini to bung @yayan. pantesan menghilang dari JKGR.

    ReplyDelete