Monday, October 13, 2014

GARUDA INDONESIA

Barusan saya mendapat email dari adik saya yang bermukim di Melbourne, Australia. Kebetulan dia sedang berada di Paris untuk mewakili perusahaannya dalam ajang pameran arsitektur. Sebelum kembali ke Australia, dia pengen mampir ke Jakarta atau ke Kuala Lumpur untuk menemui saya.
Tadi sedang iseng jalan-jalan, sekalian cari tiket untuk pulang. Harga pasaran tiket kelas bisnis rute Paris-Singapore/KL/JKT, adalah antara €600 - 700.00..! Dia coba memilih tiket Garuda Indonesia, betapa terkejutnya dia ketika pihak counter tiket menawarkan harga hingga €870..! Padahal maskapai lain seperti Qantas, SIA, KLM, rata-rata cuma € 650..! Bahkan tiket MAS hanya dijual dengan harga antara €480 - 500..! Karena penasaran, dia pun menanyakan penyebab mahalnya harga tiket Garuda Indonesia. Sang ticket counter pun menjawab dengan penuh bangga:
"Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan penerbangan Asia dengan budaya pelayanan terbaik, beberapa kali menerima international award, dan terus tumbuh menjadi perusahaan yang kuat, besar, terpercaya dan berbudaya..!" Sambil menunjuk ke arah layar televisi yang sedang menyiarkan rencana belanja Garuda yang hingga mencapai jumlah US$5bilion, untuk pembelian 50 unit armada barunya dari Boeing Company, USA..!
Adik saya cuma bisa geleng-geleng..! Ternyata image Indonesia di Eropa, selalu dipandang sebagai barang antik yang mahal..!

GARUDA INDONESIA

Barusan saya mendapat email dari adik saya yang bermukim di Melbourne, Australia. Kebetulan dia sedang berada di Paris untuk mewakili perusahaannya dalam ajang pameran arsitektur. Sebelum kembali ke Australia, dia pengen mampir ke Jakarta atau ke Kuala Lumpur untuk menemui saya.

Tadi sedang iseng jalan-jalan, sekalian cari tiket untuk pulang. Harga pasaran tiket kelas bisnis rute Paris-Singapore/KL/JKT, adalah antara €600 - 700.00..! Dia coba memilih tiket Garuda Indonesia, betapa terkejutnya dia ketika pihak counter tiket menawarkan harga hingga €870..! Padahal maskapai lain seperti Qantas, SIA, KLM, rata-rata cuma € 650..! Bahkan tiket MAS hanya dijual dengan harga antara €480 - 500..! Karena penasaran, dia pun menanyakan penyebab mahalnya harga tiket Garuda Indonesia. Sang ticket counter pun menjawab dengan penuh bangga:

"Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan penerbangan Asia dengan budaya pelayanan terbaik, beberapa kali menerima international award, dan terus tumbuh menjadi perusahaan yang kuat, besar, terpercaya dan berbudaya..!" Sambil menunjuk ke arah layar televisi yang sedang menyiarkan rencana belanja Garuda yang hingga mencapai jumlah US$5bilion, untuk pembelian 50 unit armada barunya dari Boeing Company, USA..! 

Adik saya cuma bisa geleng-geleng..! Ternyata image Indonesia di Eropa, selalu dipandang sebagai barang antik yang mahal..!


The 6th Japan-Asean Meeting: KESTURI DI YOKOHAMA

Izinkan saya untuk sedikit lebih puitis dalam menggambarkan asma Indonesia di kancah global. Bukan bermaksud untuk berlebihan, tapi sekedar ingin memberanikan diri, bahwa sesungguhnya bangsa kita adalah bangsa yang besar, dengan jati diri yang kekar..!
Berhentilah merajuk diri hanya karena mimpi diculik pagi. Di pagi yang cerah ini, mari kita berdiri dengan segala kesadaran diri, menginsyafi bahwa bangsa kita bukanlah bangsa pemimpi. Kita adalah bangsa besar yang sedang merangkai sejarah dan mencipta sejarah, selanjutnya terserah, yang jelas kita sedang berbenah agar semuanya betah, dan genah tumaninah..! Indonesia yang indah..!
Hai bung..! Burung camar di pantai Yokohama itu bernyanyi riang, terbang dan hinggap di atas ranting pohon, rumput dan bebatuan. Lincah, selincah bangsa yang dikaruniai belasan ribu pulau. Lihat, elang itupun tampak begitu gagah dan berani, walau harus melewati awan dan membelah langit seorang diri. Gagah dan berani, seperti bangsa yang dihuni oleh ratusan juta insan, mengiring lintang khatulistiwa yang sakti. Kita bangsa yang berani walaupun harus berdiri seorang diri, tanpa dukungan koalisi, apalagi aliansi..!
Di Yokohama, dalam perhelatan pertemuan ke-6 antara Jepang dan Asean, Indonesia berhasil mengajak Jepang untuk melangkah pada point terpenting yang sesungguhnya amat diperlukan Asean, yakni kehadiran Jepang dalam peningkatan kemampuan pertahanan negara-negara Asean. Sebagai negara dengan tingkat penguasaan teknologi yang amat tinggi, Jepang diharapkan bisa membagikan pengetahuannya pada Asean agar bisa lebih mandiri. Meningkatnya jumlah anggaran pertahanan di negara-negara Asean diyakini akan lebih efective seandainya dikelola secara mandiri oleh negara Asean sendiri. Harapan ini disambut baik oleh Shinzo Abbe, sambil merujuk pada usaha gigih yang sedang dilakukan oleh Indonesia..!
Disini saya menemukan cara pandang yang berbeda antara kita di Indonesia dengan mereka yang berada di luar sana. Kita seringkali mengecilkan kekuatan bangsa sendiri, ketika bangsa lain sedang sibuk membeli itu dan ini. Tapi bangsa lain juga ternyata tidak buta, dan sangat tahu terhadap apa yang sedang dilakukan dan dibuat oleh bangsa ini.
Masih ingatkah dengan tragedi jatuh dan hilangnya pesawat MH370..? Kita adalah negara pertama yang dimintai tolong, sekaligus menjadi negara pertama yang menyatakan mundur dari usaha pencarian pesawat tersebut..! Apakah kita bangsa yang tidak humanis..? Bukan..! Sama sekali tidak tidak tepat jika kita dikatakan sebagai bangsa yang tidak humanis..! Kita sangat realistis dan ideologis..! Ternyata keluarnya Indonesia dari usaha pencarian tersebut, berkaitan erat dengan usaha untuk mengorek isi laut dan bumi Indonesia. Keputusan ini disambut baik oleh China dan diikuti oleh Thailand, India dan Vietnam. Indonesia adalah bangsa yang punya empati, tapi masih sangat menjunjung harga diri. Di pertemuan Yokohama ini, akhirnya segala pemikiran dan keputusan yang melatari Indonesia untuk keluar dari usaha pencarian pesawat terungkap. Para ahli dari Indonesia dan China, merasa bahwa ada fakta yang sengaja dipelintir. Waktu itu, ironisnya justru malah memantik isu bahwa Indonesia dan China ikut terlibat dalam usaha penghilangan pesawat berkenaan..! Hahaha..! Subhanallah..!
Di atas meja perundingan Yokohama, baik Jepang maupun negara-negara Asean lainnya, sepakat meminta Indonesia untuk memberikan masukan pentingnya untuk dijadikan sebuah guidelines bagi pembangunan sistem radar Asean. Jepang siap untuk membackup keperluan para ahli Indonesia dalam merancang dan membangun radar yang diperlukan. Ternyata, dikawasan Asia, dunia mengakui bahwa kita termasuk salah satu negara yang terdepan dalam penguasaan teknologi radar..!
Selain itu, Jepang juga berjanji akan lebih aktif memberikan bantuan pertahanan yang diperlukan bagi Asean. Sambil merujuk pada langkah nyata yang telah dilakukan Jepang terhadap Philippine dengan menghibahkan kapal patroli pantainya, ataupu hibah kapal patroli laut Jepang pada TNI AL(?)..! Hahaha..! Salam..

 

INDONESIA, BERSAMAMU KAMI DAMAI..!

Tidak akan lama lagi bangsa Indonesia akan dipimpin oleh seorang presiden baru. Pemandangan unik dan juga amat indah telah dan sedang dinikmati oleh berbagai bangsa di dunia. Berbeda dengan negara tetangga yang lainnya, apabila hasil pemilihan umum sudah menghasilkan calon terpilih, maka resepsi pelantikan akan segera dihelat. Di Indonesia, calon presiden terpilih akan memiliki waktu yant sangat cukup untuk melakukan pengenalan dan adaptasi dengan lingkungan barunya. Suasana damai inilah yang didambakan dan dirindukan oleh banyak bangsa dan negara di dunia. Berbagai media Thailand amat menyanjung fenomena politik yang terjadi di Indonesia. Mereka mendesak militer dan para tokoh politik Thailand untuk lebih banyak belajar pada Indonesia. Begitupun dengan Philippine, Myanmar, Brunei dan Malaysia, semua amat kagum dan beruntung bisa bertetangga dan bersaudara dengan bangsa penabur damai. Dinamika regional Asean yang teduh, sangat tidak bisa dipisahkan dari andil besar yang diberikan oleh Indonesia.
Sahabat saya di Brunei, bahkan menyebut Indonesia sebagai kampung halaman, dimana ayah dan ibunda bermukim dan berada. Sesuatu yang selalu memanggil batin untuk senantiasa kembali. Tidak, heran jika USA sendiri merekomendasikan nama Indonesia untuk dijadikan tempat pembelajaran bagi Angkatan Udara Brunei dalam hal perawatan pesawat terbangnya. Seiring dengan rencana Brunei yang ingin mengakuisisi pesawat angkut militer jenis C130J Hercules dari USA, dan C295 dari Indonesia, maka pemerintah Brunei sepakat untuk mengirimkan timnya ke Indonesia. Keputusan ini disambut euforia berbagai kalangan di Angkatan Udara Brunei Darussalam. Hehehe..! Ternyata nama Indonesia telah tertanam begitu dalam di hati mereka. Bahkan mereka sampai memasang mimpi, jika kelak pesawat angkut itu sudah jadi, diharapkan akan menjadi sarana yang akan membawa mereka ke Indonesia untuk mengikuti berbagai pelatihan penjagaan perdamaian di Sentul, Bogor..! Salah satu pusat pendidikan dan pelatihan yang konon paling prestisius di dunia..! Mengagumkan..!

KU TUNGGU JANJIMU DI SEVILLA

Ada sebuah teka-teki yang tertinggal dari perhelatan akbar HUT TNI ke -69, di dermaga Ujung, Surabaya, pada 7 Oktober yang baru lalu. Jutaan pasang mata terbetot oleh penampakan makhluk asing yang berbentuk Armoured Personel Carrier(APC) M113. Kendaraan pengangkut militer produksi negeri Paman Sam ini sebelumnya memang sangat sepi pemberitaan, bahkan bisa dibilang sama sekali gak dipublish. Tidak heran jika kemudian banyak pertanyaan tentang asal usul kuda besi tersebut..! Ada yang bilang hibah dari US sang produsen, ada juga yang coba menangkap sinyal kononnya kiriman dari Israel..!
Sebenarnya saya kurang tertarik untuk membahas item ini, selain terkesan biasa, M113 juga sudah menjadi barang jadul. Di Israel sendiri, kendaraan ini sudah menjadi objek eksperimen untuk membangun sistem unman vehicle pada pasukan kavalerinya. Yang membuat saya berubah menjadi sangat tertarik adalah karena adanya kabar dari sahabat saya yang bermukim di Madrid..! Dia bertanya tentang kabar peran dan penampilan kendaraan tempur yang satu ini dalam upacara dan parade akbar di Surabaya yang baru lalu.
Yang paling mengagetkan tentu saja tentang jumlah dan negara-negara penyuplainya. M113 APC yang diterima oleh Indonesia akan terdiri dari 2 material body yang berbeda, tergantung pada negara yang menghibahkannya. Perancis menghibahkan M113 APC berbahan baja, sedangkan Spanyol dan Belanda menghadiahkan M113 APC berbahan alumunium. Jumlahnya akan menyamai jumlah AMX13 yang telah kita miliki.
Ketiga negara tersebut menghibahkan begitu banyak ranpur, sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan TNI pada mereka. Industri pertahanan di ketiga negara tersebut, mengakui dan merasa tertolong oleh adanya kontrak mega dari TNI untuk jangka waktu yang lama. Di bawah koordinasi Jerman, Kwartet Eropa itu, akan aktif memasok kebutuhan teknologi militer yang diperlukan TNI, baik secara terbuka maupun tertutup.
Dari M113 APC, PT Pindad diharapkan bisa memasok kebutuhan kendaraan serupa di kawasan Asia dengan memodernisir Anoanya. Sudah hampir setahun, para ahli Indonesia diberangkatkan ke Germany, untuk selanjutnya melakukan perjalanan dinas ke Sevilla, Spanyol..! Disanalah kampus dan semua alat peraga yang diperlukan sesungguhnya berada. Dibalik document pembelian MBT Leopard, Indonesia sukses mengais durian runtuh di kebun tetangga..! Leopard Belanda..? Hahaha..! Its easy..!
Foto Yayan Supriatna.
Foto Yayan Supriatna.


SUPER-SOPAN DIPLOMACY ALA SBY

Masih ingatkah dengan keunjungan SBY ke Inggris..? Tahukah anda jika SBY adalah pemimpin Indonesia ke dua, setelah sebelumnya ada Soeharto yang berhasil merontokkan hati Inggris.
Mari kita cermati, selalu ada fenomena menarik setiap kali kita berhasil meluluhkan hati mereka. Di era Soeharto, Inggris bersedia mengeksport senjatanya ke Indonesia, dan menolak keinginan pemimpin GAM agar Inggris turut dalam urusan konflik Aceh..!
Sedangkan pasca kunjungan SBY, detail kesepakatannya belum jelas, tapi tidak perlu takut, hal yang sama juga terjadi pada detail kesepakatan dengan Soeharto. Pendek kata, Inggris menyukai kesepakatan bilateral yang bersifat tertutup, namun dengan hasil nyata yang bisa dilihat oleh mata di seluruh dunia..!
Hasilnya..! Aceh gagal bergabung dalam aliansi pembentukan negara Islam Melayu Bersatu. Dan terakhir, konflik Papua mengalami penurunan tensi dan hubungan Indonesia, Australia dan USA mengalami peningkatan kelas diplomasi. Artinya, bagi negara Eropa dan Amerika, Indonesia sudah tidak lagi dianggap sebagai anak kecil yang harus ditakut-takuti..! Soal senjata..? Hahaha:.! Be a quite elite..! We are champagne, not only wine..!


Siapa Yang Sedang Bermain..?

Akhirnya palima armatim TLDM, Rear Admiral Datuk Seri Mohammad Rosland Omar, buka suara. Ada ketidakberesan sedang terjadi di perairan Sabah dan Serawak. Setelah hilangnya kapal CB209, beliau menerangkan berbagai masalah yang seringkali dihadapi oleh kapal-kapal milik TLDM. Radar angkatan laut Malaysia di wilayah Borneo, sedang mengalami penurunan daya jangkau yang sangat drastis, yakni hanya mampu membaca signal dalam radius 30km..!
Belum diketahui motiv sesungguhnya yang sedang dihadapi, minggu depan akan dijadwalkan kunjungan resmi beliau dengan Panglima TLDM ke Jakarta. Di Jakarta, mereka akan bertemu Kasal Marsetio dan Panglima TNI. Diharapkan dari hasil kunjungan ini, akan mendapatkan masukan dan pelajaran berharga bagi angkatan laut Malaysia.

MISTERI ITU ADA DI MUSEUM..?

Hahahaa..! Dari tadi pagi saya sibuk membuat sausages Jerman untuk tamu-tamu special saya dari Inggris, Jerman, Australia, New Zealand dan Singapore. Saya katakan istimewa karena mereka semua adalah para perwira di angkatan udara negaranya masing-masing. Bahkan yang dari Jerman, tak lain adalah pensiunan Jenderal yang masih aktif mengabdikan diri di NATO sebagai konsultan strategi tempur udara. Dengan lelaki super tinggi inilah, pagi ini saya berbincang mengenai latihan bersama antara 5 angkatan udara negara-negara FPDA. Beliau berperan sebagai arsitek latihan kali ini.
Beliau sedikit menjelaskan arti penting latihan ini bagi negara-negara FPDA. Bangkitnya kekuatan militer Asia dinilainya sebagai sesuatu yang fenomenal. Dengan dimotori oleh kebangkitan China, militer Asia telah tumbuh menjadi sosok yang amat mengerikan. Ironisnya, konon pertumbuhan ini tidak bisa diimbangi oleh tingkat pertumbuhan negara-negara FPDA. Dari sinilah sesungguhnya sumber kekhawatirannya bermula.
Konflik LCS ditengah ketegangan yang masih tersisa dalam konteks hubungan antar tetangga, telah turut memperkeruh suasana. Benih konflik seperti telah tersebar tanpa terpola, dan itu dipandang sebagai sebuah ancaman yang sangat bahaya. Apalagi sistem penyediaan senjata di kawasan Asia Pasific dinilainya sangat unik. Ada yang disebutnya sebagai grey procurement atau grey purchasing..!
Saya hanya bisa tersenyum mendengar kalimat tersebut. Konon kondisi ini tercipta sebagai akibat dari ketiadaan organisasi sejenis NATO di kawasan ini. Belanja senjata menjadi sangat tidak terukur dan terkesan jor-joran. Jumlah ancaman potensial dan supply senjata menjadi sangat sulit untuk dikalkulasi, karena setiap negara cenderung menutup diri. Misteri telah diarahkan agar tercipta menjadi sebuah strategi..! Sangat ngeri..! Ujarnya, sambil menggelengkan kepala. Sayapun cuma bisa nyengir..! Hehehe..
Sangat menakjubkan ketika dia mencoba mengambil contoh tentang Indonesia. Konon, FPDA belum bisa menggambarkan kekuatan Indonesia yang sebenarnya. Kedekatan dan hubungan special antara Indonesia dan Russia, dinilainya telah semakin menjauhkan penilaian FPDA dari tanda-tanda kebenaran yang ada. Berbeda dengan era kepemimpinan Soeharto dulu, persenjataan Indonesia menjadi sesuatu yang sangat top secret. Dia mengambil contoh Shukoi kita. Dalam data FPDA, Indonesia memiliki sedikitnya 5 unit Su27 dan 17Su30MK2. Jika kami bisa kehilangan data sebanyak 5 unit, itu berarti masih sangat mungkin jika data yang sengaja dihilangkan lebih dari 5 unit..!
Begitupun dengan pesawat-pesawat vital di era Soviet yang selama ini terkesan sangat terburu-buru dimuseumkan. Di era Soeharto, pesawat itu sudah ada jaminan untuk tidak operasi. Tapi sekarang justru terbalik, pesawat-pesawat itu bisa saja setiap saat menghancurkan kami. Tegasnya, sambil merujuk pada asset bomber TNI AU Tu16, yang dinilainya telah mengalami perbaikan dan sangat siap tempur..!
Kali ini saya yang geleng-geleng..! Seumur hidup saya gak pernah lihat Tu16, walau sekedar di museum sekalipun. Tiba-tiba kok bisa ya mereka ketakutan dengan barang lawas yang saya anggap sudah menjadi rongsokan..? Hehehe..! Jadi teringat dengan film Bangkit Dari Kubur..!



Sunday, October 12, 2014

Kemilau Pedang Khatulistiwa

Sebelumnya, Malaysia sangat bangga dan percaya diri akan kemampuan mobilitas angkatan tentaranya di masa yang akan datang..! Pembelian pesawat angkut militer jumbo A400M, dinilainya sebagai langkah tepat yang telah mampu mengangkangi kekuatan armada tempur negara Asia Tenggara lainnya. Dengan status sebagai negara Asia pertama yang mengakuisi pesawat angkut super jumbo ini, memang Malaysia layak berbangga. Namun setelah peristiwa tragis yang menimpa pesawat MH17 di langit Ukraina itu, impian besar yang selama ini ada, telah menjadi sebuah dilema. Kebanggaan berubah menjadi sebuah kekhawatiran. Bagaimana jika nasib serupa melanda A400M mereka..?
Dengan bobot yang jauh melebihi kemampuan Hercules C130J, pesawat ini bisa menjadi sebuah perangkap maut yang mampu melenyapkan kekuatan militer Malaysia dalam waktu yang hanya sekejap. Andai musibah buruk terjadi, anggaplah karena faktor kecelakaan, maka muatan hampir 40 ton itu pun diperkirakan akan hancur lebur..! Bagaimana jika musibah itu datang dari sebuah ancaman perang..? Senjata apa yang mereka cemaskan..?
Hehehe..! Jawabannya adalah Pedang Khatulistiwa. Secara nyata, senjata ini tidak pernah ada. Namun seiring berjalannya waktu, dan proses assembling pesawat A400M itu kian mendekati proses akhir, TNI justru sedang mengasah pedang raksasa untuk menjagal setiap asset perang asing yang melintasi semenanjung Malaysia dan Borneo. Pedang itu tengadah gagah diantara Anambas dan Natuna..!
Anambas, dengan lautnya yang dalam dan kaya, telah terpilih untuk dijadikan sebagai salah satu pusat kekuatan utama Angkatan Laut kita. Adapun di Ranai, Natuna, TNI membangunnya sebagai basis pemukul tempur udara..! Keduanya akan menjadi sebuah paduan kekuatan yang mencekam. Bak sebilah pedang, tiada satupun ancaman yang akan mampu terhindar dari ketajamannya. Salah kaki melangkah, alamat tubuh tinggal belulang..! Selamat datang di LCS..! Please, Mind your step..! The King is sleeping..! Hehehe..!






Lobby Maut ala KSAL (Marsetio)..!

Di laut kita jaya..! Mungkin kalimat itulah yang dibisikan oleh Kasal Marsetio saat melakukan perbincangan dengan rekan sejawatnya dari Taiwan, saat keduanya bertemu di US beberapa waktu yang lalu. Bisik-bisik itu semakin asyik, sehingga setelah acara di US itu selesai, acara bisik-bisik pun berlanjut hingga ke Taiwan..!
Bukan Marsetio dong kalau gak jago ngolah tata bahasa. Lulusan Akabri terbaik dari matra laut ini, selain dikenal jago strategi saat menuntut ilmu di Amerika dan Inggris, penguasaan keilmuannya sudah banyak disebarkan ke berbagai negara. Sebagai seorang perwira yang cerdas, tidak heran jika akhirnya dunia turut memaksa beliau menjadi seorang dosen terbang di berbagai kelas perwira terkemuka dunia. Diam-diam, ternyata nama Marsetio telah lama menjadi dosen idola. Sultan Brunei, raja Monaco, pemimpin Taiwan, perwira negara-negara NATO, pernah merasakan tajamnya pemikiran dan strategi yang dimilikinya. Tidak heran, jika kemudian para analis dunia, lebih suka menyandingkan China dan Indonesia dalam konteks konflik Laut China Selatan. Tak terbantahkan, hanya dua negara inilah yang dianggap lebih bernyali, yang lainnya tak lebih dari sekedar backing vocal..!
Adalah Marsetio, yang menjalin persahabatan begitu dekat dengan para pemimpin Taiwan. Kedekatannya sangat meresahkan China, tapi sekaligus juga sangat menyejukan China. Sepertinya Indonesia memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup tentang kekuatan China yang sebenarnya. Tidak mengherankan pula jika dalam kunjungannya ke China beberapa waktu lalu, Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, berani berkoar pedas di kandang Singa..! Hal yang tidak pernah dilakukan oleh pemimpin militer lain manapun..! Marsetio adalah aktor laut yang sangat diperhitungkan di dunia internasional.
Sebagian besar diantara kita, mungkin banyak yang tertanya-tanya atas penghargaan yang diterima Marsetio baru-baru ini. Bukan main-main, ini sebuah penghargaan atas jasa-jasa besar lho..! Pertanyaannya, jasa besar yang mana sih..? Rasanya bukankah Marsetio senantiasa ada di Indonesia..? Hehehe..! Cukup menggelitik bukan..?
Marsetio telah bekerja melampaui batas-batas negara. Konflik LCS, telah dimanagenya dengan kemasan yang sangat elegan. Philippine bisa kembali berdampingan dengan USA, Vietnam bisa menurunkan tensinya dengan China, hubungan diplomasi Russia dan Jepang bisa berjalan lancar, China bisa lebih santun terhadap Taiwan, dan USA bisa menekan Australia untuk tidak menyepelekan kekuatan Indonesia..! Hasilnya..! Luar biasa..! Meski konflik itu ada, tapi nyatanya, perang masih selalu bisa dieliminir..! Marsetio berhasil memainkan perannya sebagai conductor perhelatan kekuatan di laut Pacific..!
Di Taiwan, Marsetio terlibat dalam perencanaan modernisasi Angkatan Laut Taiwan. Ironisnya, dalam program ini, Taiwan hanya sedikit melibatkan peran serta USA. Akankah Indonesia turut terlibat di dalamnya..? Masih menjadi sebuah misteri. Tapi kedekatan ini, telah menambah satu lagi teka-teki kekuatan Indonesia di masa mendatang. Diterangkan, bahwa pihak Taiwan merasa puas dengan pencapaian kerjasama yang selama ini terjalin..! Jika ini faktanya, kita telah menemukan jawaban atas alasan Jepang yang dengan suka rela menghibahkan kapal patrolinya pada Indonesia..! Indonesia harus dibuat kuat, supaya tidak ada gap kekuatan yang mencolok di Asia Tenggara..! Dunia menyadari arti penting kehadiran Indonesia dalam peta perdamaian dunia.
Bersama Marsetio, dikabarkan bahwa Taiwan berencana memodernisasi armada tempur lautnya, dengan membeli asset tempur baru berupa:
- 4 destroyer 10000 tones.
- 18 fregrate catamaran.
- 11 LPD
- 8 subs.
Akankah kali ini Indonesia menolak tawaran hibah kapal-kapal eks Angkatan Laut Taiwan..? Hehehe..! Biarlah Dephan saja yang tahu..!




Panggung Spektakuler Asia Tenggara..!

Saya hanya ingin berbagi pengetahuan, bukan provokasi. Titik..!
Masih ingat dengan momen Latgab kita dulu..? Hehehe..! Disaat yang sama, FPDA melakukan latihan bersama di LCS.!
Hari ini, ketika TNI merayakan HUTnya, FPDA kembali melakukan latihan bersama..! Ironisnya, setelah bocornya informasi akuisisi Su35 oleh TNI, FPDA merayu Inggris untuk ikut serta dalam latihan itu dengan menghadirkan Thypoonnya..! Padahal sudah lama banget Inggris gak terlibat dalam FPDA. Artinya, bisa jadi fokus Malaysia akan tertuju pada Thypoon sebagai langkah penggantian MIG29 Fulcrum mereka. Langkah bidak-bidak pun mulai kembali bergerak..! Kita tunggu Changbogo rasa Indonesia..! Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya..?