Sebenarnya saya kurang tertarik untuk membahas item ini, selain
terkesan biasa, M113 juga sudah menjadi barang jadul. Di Israel sendiri,
kendaraan ini sudah menjadi objek eksperimen untuk membangun sistem
unman vehicle pada pasukan kavalerinya. Yang membuat saya berubah
menjadi sangat tertarik adalah karena adanya kabar dari sahabat saya
yang bermukim di Madrid..! Dia bertanya tentang kabar peran dan
penampilan kendaraan tempur yang satu ini dalam upacara dan parade akbar
di Surabaya yang baru lalu.
Yang paling mengagetkan tentu saja tentang jumlah dan negara-negara penyuplainya. M113 APC yang diterima oleh Indonesia akan terdiri dari 2 material body yang berbeda, tergantung pada negara yang menghibahkannya. Perancis menghibahkan M113 APC berbahan baja, sedangkan Spanyol dan Belanda menghadiahkan M113 APC berbahan alumunium. Jumlahnya akan menyamai jumlah AMX13 yang telah kita miliki.
Ketiga negara tersebut menghibahkan begitu banyak ranpur, sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan TNI pada mereka. Industri pertahanan di ketiga negara tersebut, mengakui dan merasa tertolong oleh adanya kontrak mega dari TNI untuk jangka waktu yang lama. Di bawah koordinasi Jerman, Kwartet Eropa itu, akan aktif memasok kebutuhan teknologi militer yang diperlukan TNI, baik secara terbuka maupun tertutup.
Dari M113 APC, PT Pindad diharapkan bisa memasok kebutuhan kendaraan serupa di kawasan Asia dengan memodernisir Anoanya. Sudah hampir setahun, para ahli Indonesia diberangkatkan ke Germany, untuk selanjutnya melakukan perjalanan dinas ke Sevilla, Spanyol..! Disanalah kampus dan semua alat peraga yang diperlukan sesungguhnya berada. Dibalik document pembelian MBT Leopard, Indonesia sukses mengais durian runtuh di kebun tetangga..! Leopard Belanda..? Hahaha..! Its easy..!
Yang paling mengagetkan tentu saja tentang jumlah dan negara-negara penyuplainya. M113 APC yang diterima oleh Indonesia akan terdiri dari 2 material body yang berbeda, tergantung pada negara yang menghibahkannya. Perancis menghibahkan M113 APC berbahan baja, sedangkan Spanyol dan Belanda menghadiahkan M113 APC berbahan alumunium. Jumlahnya akan menyamai jumlah AMX13 yang telah kita miliki.
Ketiga negara tersebut menghibahkan begitu banyak ranpur, sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan TNI pada mereka. Industri pertahanan di ketiga negara tersebut, mengakui dan merasa tertolong oleh adanya kontrak mega dari TNI untuk jangka waktu yang lama. Di bawah koordinasi Jerman, Kwartet Eropa itu, akan aktif memasok kebutuhan teknologi militer yang diperlukan TNI, baik secara terbuka maupun tertutup.
Dari M113 APC, PT Pindad diharapkan bisa memasok kebutuhan kendaraan serupa di kawasan Asia dengan memodernisir Anoanya. Sudah hampir setahun, para ahli Indonesia diberangkatkan ke Germany, untuk selanjutnya melakukan perjalanan dinas ke Sevilla, Spanyol..! Disanalah kampus dan semua alat peraga yang diperlukan sesungguhnya berada. Dibalik document pembelian MBT Leopard, Indonesia sukses mengais durian runtuh di kebun tetangga..! Leopard Belanda..? Hahaha..! Its easy..!
No comments:
Post a Comment