Monday, October 13, 2014

KU TUNGGU JANJIMU DI SEVILLA

Ada sebuah teka-teki yang tertinggal dari perhelatan akbar HUT TNI ke -69, di dermaga Ujung, Surabaya, pada 7 Oktober yang baru lalu. Jutaan pasang mata terbetot oleh penampakan makhluk asing yang berbentuk Armoured Personel Carrier(APC) M113. Kendaraan pengangkut militer produksi negeri Paman Sam ini sebelumnya memang sangat sepi pemberitaan, bahkan bisa dibilang sama sekali gak dipublish. Tidak heran jika kemudian banyak pertanyaan tentang asal usul kuda besi tersebut..! Ada yang bilang hibah dari US sang produsen, ada juga yang coba menangkap sinyal kononnya kiriman dari Israel..!
Sebenarnya saya kurang tertarik untuk membahas item ini, selain terkesan biasa, M113 juga sudah menjadi barang jadul. Di Israel sendiri, kendaraan ini sudah menjadi objek eksperimen untuk membangun sistem unman vehicle pada pasukan kavalerinya. Yang membuat saya berubah menjadi sangat tertarik adalah karena adanya kabar dari sahabat saya yang bermukim di Madrid..! Dia bertanya tentang kabar peran dan penampilan kendaraan tempur yang satu ini dalam upacara dan parade akbar di Surabaya yang baru lalu.
Yang paling mengagetkan tentu saja tentang jumlah dan negara-negara penyuplainya. M113 APC yang diterima oleh Indonesia akan terdiri dari 2 material body yang berbeda, tergantung pada negara yang menghibahkannya. Perancis menghibahkan M113 APC berbahan baja, sedangkan Spanyol dan Belanda menghadiahkan M113 APC berbahan alumunium. Jumlahnya akan menyamai jumlah AMX13 yang telah kita miliki.
Ketiga negara tersebut menghibahkan begitu banyak ranpur, sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan TNI pada mereka. Industri pertahanan di ketiga negara tersebut, mengakui dan merasa tertolong oleh adanya kontrak mega dari TNI untuk jangka waktu yang lama. Di bawah koordinasi Jerman, Kwartet Eropa itu, akan aktif memasok kebutuhan teknologi militer yang diperlukan TNI, baik secara terbuka maupun tertutup.
Dari M113 APC, PT Pindad diharapkan bisa memasok kebutuhan kendaraan serupa di kawasan Asia dengan memodernisir Anoanya. Sudah hampir setahun, para ahli Indonesia diberangkatkan ke Germany, untuk selanjutnya melakukan perjalanan dinas ke Sevilla, Spanyol..! Disanalah kampus dan semua alat peraga yang diperlukan sesungguhnya berada. Dibalik document pembelian MBT Leopard, Indonesia sukses mengais durian runtuh di kebun tetangga..! Leopard Belanda..? Hahaha..! Its easy..!
Foto Yayan Supriatna.
Foto Yayan Supriatna.


No comments:

Post a Comment