Monday, October 13, 2014

The 6th Japan-Asean Meeting: KESTURI DI YOKOHAMA

Izinkan saya untuk sedikit lebih puitis dalam menggambarkan asma Indonesia di kancah global. Bukan bermaksud untuk berlebihan, tapi sekedar ingin memberanikan diri, bahwa sesungguhnya bangsa kita adalah bangsa yang besar, dengan jati diri yang kekar..!
Berhentilah merajuk diri hanya karena mimpi diculik pagi. Di pagi yang cerah ini, mari kita berdiri dengan segala kesadaran diri, menginsyafi bahwa bangsa kita bukanlah bangsa pemimpi. Kita adalah bangsa besar yang sedang merangkai sejarah dan mencipta sejarah, selanjutnya terserah, yang jelas kita sedang berbenah agar semuanya betah, dan genah tumaninah..! Indonesia yang indah..!
Hai bung..! Burung camar di pantai Yokohama itu bernyanyi riang, terbang dan hinggap di atas ranting pohon, rumput dan bebatuan. Lincah, selincah bangsa yang dikaruniai belasan ribu pulau. Lihat, elang itupun tampak begitu gagah dan berani, walau harus melewati awan dan membelah langit seorang diri. Gagah dan berani, seperti bangsa yang dihuni oleh ratusan juta insan, mengiring lintang khatulistiwa yang sakti. Kita bangsa yang berani walaupun harus berdiri seorang diri, tanpa dukungan koalisi, apalagi aliansi..!
Di Yokohama, dalam perhelatan pertemuan ke-6 antara Jepang dan Asean, Indonesia berhasil mengajak Jepang untuk melangkah pada point terpenting yang sesungguhnya amat diperlukan Asean, yakni kehadiran Jepang dalam peningkatan kemampuan pertahanan negara-negara Asean. Sebagai negara dengan tingkat penguasaan teknologi yang amat tinggi, Jepang diharapkan bisa membagikan pengetahuannya pada Asean agar bisa lebih mandiri. Meningkatnya jumlah anggaran pertahanan di negara-negara Asean diyakini akan lebih efective seandainya dikelola secara mandiri oleh negara Asean sendiri. Harapan ini disambut baik oleh Shinzo Abbe, sambil merujuk pada usaha gigih yang sedang dilakukan oleh Indonesia..!
Disini saya menemukan cara pandang yang berbeda antara kita di Indonesia dengan mereka yang berada di luar sana. Kita seringkali mengecilkan kekuatan bangsa sendiri, ketika bangsa lain sedang sibuk membeli itu dan ini. Tapi bangsa lain juga ternyata tidak buta, dan sangat tahu terhadap apa yang sedang dilakukan dan dibuat oleh bangsa ini.
Masih ingatkah dengan tragedi jatuh dan hilangnya pesawat MH370..? Kita adalah negara pertama yang dimintai tolong, sekaligus menjadi negara pertama yang menyatakan mundur dari usaha pencarian pesawat tersebut..! Apakah kita bangsa yang tidak humanis..? Bukan..! Sama sekali tidak tidak tepat jika kita dikatakan sebagai bangsa yang tidak humanis..! Kita sangat realistis dan ideologis..! Ternyata keluarnya Indonesia dari usaha pencarian tersebut, berkaitan erat dengan usaha untuk mengorek isi laut dan bumi Indonesia. Keputusan ini disambut baik oleh China dan diikuti oleh Thailand, India dan Vietnam. Indonesia adalah bangsa yang punya empati, tapi masih sangat menjunjung harga diri. Di pertemuan Yokohama ini, akhirnya segala pemikiran dan keputusan yang melatari Indonesia untuk keluar dari usaha pencarian pesawat terungkap. Para ahli dari Indonesia dan China, merasa bahwa ada fakta yang sengaja dipelintir. Waktu itu, ironisnya justru malah memantik isu bahwa Indonesia dan China ikut terlibat dalam usaha penghilangan pesawat berkenaan..! Hahaha..! Subhanallah..!
Di atas meja perundingan Yokohama, baik Jepang maupun negara-negara Asean lainnya, sepakat meminta Indonesia untuk memberikan masukan pentingnya untuk dijadikan sebuah guidelines bagi pembangunan sistem radar Asean. Jepang siap untuk membackup keperluan para ahli Indonesia dalam merancang dan membangun radar yang diperlukan. Ternyata, dikawasan Asia, dunia mengakui bahwa kita termasuk salah satu negara yang terdepan dalam penguasaan teknologi radar..!
Selain itu, Jepang juga berjanji akan lebih aktif memberikan bantuan pertahanan yang diperlukan bagi Asean. Sambil merujuk pada langkah nyata yang telah dilakukan Jepang terhadap Philippine dengan menghibahkan kapal patroli pantainya, ataupu hibah kapal patroli laut Jepang pada TNI AL(?)..! Hahaha..! Salam..

 

2 comments:

  1. sesuatu yang menyenangkan membaca goretan kata kang yayan.
    tajam nan elok.
    keep inspiring kang, you inspired me.
    kalo bahasa gaulnya anak sekarang, kang yayan OK bingitz..

    salam hangat,
    semoga kang yayan dan keluarga selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aminn

    ReplyDelete
  2. Puitis - Kritis - alamis - Dramatis - Mantab abiz

    ReplyDelete