Banyak yang kebakaran jenggot saat isu ini terkuak ke publik.
Sebagai bangsa yang besar, tidak salah jika kita merasa tidak memerlukan
Singapore sebagai pusat data kita. Tapi sebagai negeri pedagang, inilah cara
berjualan yang unik ala Singapore..!
Baru-baru ini MoD mereview buku putih pertahanan Singapore, yang
isinya tentang gambaran sosok Singapore di tahun 2065..! Sangat mengejutkan,
sekiranya Singapore tidak melakukan usaha-usaha radikal, maka tidak mustahil
negeri Singa itu akan tergerus oleh perkembangan zaman. Bukan berarti Singapore
akan ketinggalan, tapi justru sebaliknya, khawatir jika kelak Singapore tidak
mampu menampung karya-karya spektakuler yang lahir seiring perkembangan zaman.
Keterbatasan luas wilayah, adalah sebuah sumber kegelisahan yang
terus menghantui disamping masalah demografi. Satu-satunya jalan adalah dengan
cara saling bertukar kepentingan dengan negara yang memiliki kelebihan dalam
luas wilayah dan jumlah penduduk. Pada 2065, diperkirakan ekonomi Singapore
juga menguat, begitupun dengan ekonomi Indonesia yang konon akan bertengger
dikisaran 5 besar dunia. Hampir bisa dipastikan, pada saat yang bersamaan,
Singapore akan menjadi jalur peredaran sekaligus perpindahan uang yang amat
penting dari dan ke Indonesia..!
Berkaca dari pengalaman yang ada saat ini, tentang begitu
besarnya uang yang raib dari pangkuan ibu pertiwi, nyatanya Singapore jauh
lebih jeli dan detail dalam mengantongi data ketimbang yang kita sendiri
miliki. Dari sinilah pangkal permasalahannya bermula. Singapore menawarkan
sebuah solusi jitu yang win-win solution. Tapi saya yakin, bagi para kaum
nasionalis di Indonesia, apa yang dilakukan Singapore adalah sebuah tindakan
yang patut dicurigai. Namun bagi Singapore sendiri, inilah bentuk investasi
penting di masa yang akan datang, mengingat mereka sudah tidak memiliki tanah
untuk digadaikan, bahkan untuk menyimpan asset militernya sendiri, Singapore
akan menemui jalan buntu, mengingat lautan yang dimilikinya sangat tidak
mungkin untuk ditutup, karena justru dari lautlah negeri itu bisa hidup..!
Pertanyaannya sederhana, sudahkah bangsa kita memikirkan
keberadaan data center itu untuk dibangun di Indonesia..? As far as I know, it
never be thinked yet..!
Jadi yang salah siapa, Singapore atau kita..? Dan yang perlu
juga siapa, kita atau mereka..?
Hehehe..! Baiklah, saya tidak ingin mencari siapa yang salah,
tapi mari kita mencari sebuah perbandingan yang setara. Jika disektor
pertahanan, duniapun tahu arah kebijakan yang akan kita ambil, tapi pernahkah
kita tahu seperti apa bentuk dan rupa dari wajah perbankan kita di tahun
2065..?
Disinilah salah satu kecerdasan Singapore, dimana mereka mampu
lebih dulu membuat gambaran detail tentang ekonomi dan perbankan nasional
kita..! Jangan heran, jika orang sekelas Rini MS Suwandi pun turut terkejut,
dan secara spontan merasa perlu akan keberadaan data center tersebut..! Secara
pribadi saya meyakini tidak ada sedikitpun rahasia negara yang dijual Rini,
karena dalam dunia inteligent, tidak semua data yang kita cari harus dicuri,
apalagi sampai harus menodong..!
Beruntung kejadian ini terjadi di zaman yang serba modern,
dimana informasi bisa langsung dikonsumsi oleh publik, sehingga kita sebagai
rakyat biasa pun bisa dengan mudah mengetahui apa yang terjadi dengan pejabat
tinggi negara kita. Ini sebuah tantangan..! Akankah kita tersadar dan kemudian
bangkit..? Semoga...!
No comments:
Post a Comment