Monday, June 22, 2015

DATA CENTER DI SINGAPORE..!

Banyak yang kebakaran jenggot saat isu ini terkuak ke publik. Sebagai bangsa yang besar, tidak salah jika kita merasa tidak memerlukan Singapore sebagai pusat data kita. Tapi sebagai negeri pedagang, inilah cara berjualan yang unik ala Singapore..!
Baru-baru ini MoD mereview buku putih pertahanan Singapore, yang isinya tentang gambaran sosok Singapore di tahun 2065..! Sangat mengejutkan, sekiranya Singapore tidak melakukan usaha-usaha radikal, maka tidak mustahil negeri Singa itu akan tergerus oleh perkembangan zaman. Bukan berarti Singapore akan ketinggalan, tapi justru sebaliknya, khawatir jika kelak Singapore tidak mampu menampung karya-karya spektakuler yang lahir seiring perkembangan zaman.
Keterbatasan luas wilayah, adalah sebuah sumber kegelisahan yang terus menghantui disamping masalah demografi. Satu-satunya jalan adalah dengan cara saling bertukar kepentingan dengan negara yang memiliki kelebihan dalam luas wilayah dan jumlah penduduk. Pada 2065, diperkirakan ekonomi Singapore juga menguat, begitupun dengan ekonomi Indonesia yang konon akan bertengger dikisaran 5 besar dunia. Hampir bisa dipastikan, pada saat yang bersamaan, Singapore akan menjadi jalur peredaran sekaligus perpindahan uang yang amat penting dari dan ke Indonesia..!
Berkaca dari pengalaman yang ada saat ini, tentang begitu besarnya uang yang raib dari pangkuan ibu pertiwi, nyatanya Singapore jauh lebih jeli dan detail dalam mengantongi data ketimbang yang kita sendiri miliki. Dari sinilah pangkal permasalahannya bermula. Singapore menawarkan sebuah solusi jitu yang win-win solution. Tapi saya yakin, bagi para kaum nasionalis di Indonesia, apa yang dilakukan Singapore adalah sebuah tindakan yang patut dicurigai. Namun bagi Singapore sendiri, inilah bentuk investasi penting di masa yang akan datang, mengingat mereka sudah tidak memiliki tanah untuk digadaikan, bahkan untuk menyimpan asset militernya sendiri, Singapore akan menemui jalan buntu, mengingat lautan yang dimilikinya sangat tidak mungkin untuk ditutup, karena justru dari lautlah negeri itu bisa hidup..!
Pertanyaannya sederhana, sudahkah bangsa kita memikirkan keberadaan data center itu untuk dibangun di Indonesia..? As far as I know, it never be thinked yet..!
Jadi yang salah siapa, Singapore atau kita..? Dan yang perlu juga siapa, kita atau mereka..?
Hehehe..! Baiklah, saya tidak ingin mencari siapa yang salah, tapi mari kita mencari sebuah perbandingan yang setara. Jika disektor pertahanan, duniapun tahu arah kebijakan yang akan kita ambil, tapi pernahkah kita tahu seperti apa bentuk dan rupa dari wajah perbankan kita di tahun 2065..?
Disinilah salah satu kecerdasan Singapore, dimana mereka mampu lebih dulu membuat gambaran detail tentang ekonomi dan perbankan nasional kita..! Jangan heran, jika orang sekelas Rini MS Suwandi pun turut terkejut, dan secara spontan merasa perlu akan keberadaan data center tersebut..! Secara pribadi saya meyakini tidak ada sedikitpun rahasia negara yang dijual Rini, karena dalam dunia inteligent, tidak semua data yang kita cari harus dicuri, apalagi sampai harus menodong..!
Beruntung kejadian ini terjadi di zaman yang serba modern, dimana informasi bisa langsung dikonsumsi oleh publik, sehingga kita sebagai rakyat biasa pun bisa dengan mudah mengetahui apa yang terjadi dengan pejabat tinggi negara kita. Ini sebuah tantangan..! Akankah kita tersadar dan kemudian bangkit..? Semoga...! 

No comments:

Post a Comment