Izinkan saya untuk sedikit lebih puitis dalam menggambarkan asma
Indonesia di kancah global. Bukan bermaksud untuk berlebihan, tapi
sekedar ingin memberanikan diri, bahwa sesungguhnya bangsa kita adalah
bangsa yang besar, dengan jati diri yang kekar..!
Berhentilah merajuk diri hanya karena mimpi diculik pagi. Di pagi yang cerah ini, mari kita berdiri dengan segala kesadaran diri, menginsyafi bahwa bangsa kita bukanlah bangsa pemimpi. Kita adalah bangsa besar yang sedang merangkai sejarah dan mencipta sejarah, selanjutnya terserah, yang jelas kita sedang berbenah agar semuanya betah, dan genah tumaninah..! Indonesia yang indah..!
Berhentilah merajuk diri hanya karena mimpi diculik pagi. Di pagi yang cerah ini, mari kita berdiri dengan segala kesadaran diri, menginsyafi bahwa bangsa kita bukanlah bangsa pemimpi. Kita adalah bangsa besar yang sedang merangkai sejarah dan mencipta sejarah, selanjutnya terserah, yang jelas kita sedang berbenah agar semuanya betah, dan genah tumaninah..! Indonesia yang indah..!
Hai bung..! Burung camar di pantai
Yokohama itu bernyanyi riang, terbang dan hinggap di atas ranting pohon,
rumput dan bebatuan. Lincah, selincah bangsa yang dikaruniai belasan
ribu pulau. Lihat, elang itupun tampak begitu gagah dan berani, walau
harus melewati awan dan membelah langit seorang diri. Gagah dan berani,
seperti bangsa yang dihuni oleh ratusan juta insan, mengiring lintang
khatulistiwa yang sakti. Kita bangsa yang berani walaupun harus berdiri
seorang diri, tanpa dukungan koalisi, apalagi aliansi..!
Di
Yokohama, dalam perhelatan pertemuan ke-6 antara Jepang dan Asean,
Indonesia berhasil mengajak Jepang untuk melangkah pada point terpenting
yang sesungguhnya amat diperlukan Asean, yakni kehadiran Jepang dalam
peningkatan kemampuan pertahanan negara-negara Asean. Sebagai negara
dengan tingkat penguasaan teknologi yang amat tinggi, Jepang diharapkan
bisa membagikan pengetahuannya pada Asean agar bisa lebih mandiri.
Meningkatnya jumlah anggaran pertahanan di negara-negara Asean diyakini
akan lebih efective seandainya dikelola secara mandiri oleh negara Asean
sendiri. Harapan ini disambut baik oleh Shinzo Abbe, sambil merujuk
pada usaha gigih yang sedang dilakukan oleh Indonesia..!
Disini
saya menemukan cara pandang yang berbeda antara kita di Indonesia dengan
mereka yang berada di luar sana. Kita seringkali mengecilkan kekuatan
bangsa sendiri, ketika bangsa lain sedang sibuk membeli itu dan ini.
Tapi bangsa lain juga ternyata tidak buta, dan sangat tahu terhadap apa
yang sedang dilakukan dan dibuat oleh bangsa ini.
Masih ingatkah
dengan tragedi jatuh dan hilangnya pesawat MH370..? Kita adalah negara
pertama yang dimintai tolong, sekaligus menjadi negara pertama yang
menyatakan mundur dari usaha pencarian pesawat tersebut..! Apakah kita
bangsa yang tidak humanis..? Bukan..! Sama sekali tidak tidak tepat jika
kita dikatakan sebagai bangsa yang tidak humanis..! Kita sangat
realistis dan ideologis..! Ternyata keluarnya Indonesia dari usaha
pencarian tersebut, berkaitan erat dengan usaha untuk mengorek isi laut
dan bumi Indonesia. Keputusan ini disambut baik oleh China dan diikuti
oleh Thailand, India dan Vietnam. Indonesia adalah bangsa yang punya
empati, tapi masih sangat menjunjung harga diri. Di pertemuan Yokohama
ini, akhirnya segala pemikiran dan keputusan yang melatari Indonesia
untuk keluar dari usaha pencarian pesawat terungkap. Para ahli dari
Indonesia dan China, merasa bahwa ada fakta yang sengaja dipelintir.
Waktu itu, ironisnya justru malah memantik isu bahwa Indonesia dan China
ikut terlibat dalam usaha penghilangan pesawat berkenaan..! Hahaha..!
Subhanallah..!
Di atas meja perundingan Yokohama, baik Jepang
maupun negara-negara Asean lainnya, sepakat meminta Indonesia untuk
memberikan masukan pentingnya untuk dijadikan sebuah guidelines bagi
pembangunan sistem radar Asean. Jepang siap untuk membackup keperluan
para ahli Indonesia dalam merancang dan membangun radar yang diperlukan.
Ternyata, dikawasan Asia, dunia mengakui bahwa kita termasuk salah satu
negara yang terdepan dalam penguasaan teknologi radar..!
Selain
itu, Jepang juga berjanji akan lebih aktif memberikan bantuan pertahanan
yang diperlukan bagi Asean. Sambil merujuk pada langkah nyata yang
telah dilakukan Jepang terhadap Philippine dengan menghibahkan kapal
patroli pantainya, ataupu hibah kapal patroli laut Jepang pada TNI
AL(?)..! Hahaha..! Salam..
sesuatu yang menyenangkan membaca goretan kata kang yayan.
ReplyDeletetajam nan elok.
keep inspiring kang, you inspired me.
kalo bahasa gaulnya anak sekarang, kang yayan OK bingitz..
salam hangat,
semoga kang yayan dan keluarga selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aminn
Puitis - Kritis - alamis - Dramatis - Mantab abiz
ReplyDelete